Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah telat antisipasi, bankir syariah terbatas

JAKARTA: Minimnya jumlah bankir syariah di Indonesia dituding merupakan kesalahan pemerintah yang terlambat mendorong lahirnya jurusan ilmu keuangan syariah di berbagai perguruan tinggi. Bahkan dalam beberapa kasus, pemerintah dinilai menghambat lahirnya

JAKARTA: Minimnya jumlah bankir syariah di Indonesia dituding merupakan kesalahan pemerintah yang terlambat mendorong lahirnya jurusan ilmu keuangan syariah di berbagai perguruan tinggi. Bahkan dalam beberapa kasus, pemerintah dinilai menghambat lahirnya jurusan keuangan syariah.Sofyan S. Harahap, Director Islamic Banking and  Finance Universitas Trisakti, mengatakan Pemerintah terlambat mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja dari lembaga keuangan syariah.“Ini merupakan kesalahan Kementerian Pendidikan Nasional yang tidak mau mendengar aspirasi kebutuhan akan pendidikan keuangan syariah. Pemerintah tidak cepat mengantisipasi dan tidak melihat prospek akan kebutuhan dari lembaga keuangan syariah,” ujarnya, hari ini.Akibatnya, lembaga keuangan syariah tumbuh lebih cepat daripada ketersediaan tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam keuangan syariah. Beberapa bank syariah bahkan mengalami hambatan dalam ekspansi bisnis karena tidak tersedianya para bankir.“Sebanyak 70% bankir syariah itu berasal dari konvensional karena kurangnya lulusan pendidikan keuangan syariah. Karena kurang, bajak membajak bankir antar bank syariah juga sering terjadi,” ujarnya.Meski jurusan keuangan syariah sudah lahir di beberapa Universitas, namun Sofyan melihat masih ada sejumlah hambatan dari Kemendiknas. Menurut dia, masih ada sejumlah persyaratan berat yang dibebankan kepada lembaga pendidikan untuk membuka jurusan Keuangan Syariah.“Misalnya untuk membuka jurusan harus ada tenaga pengajar dengan level Doktor 3 orang. Ini jelas memberatkan,” ujarnya.Seharusnya, lanjut dia, pemerintah mengurangi hambatan-hambatan tersebut dan memperbanyak insentif bagi lembaga keuangan, diantaranya adalah beasiswa. “Kalau pemerintah memberikan 1.000 beasiswa akan cepat memperbesar jumlah ketersediaan tenaga kerja,” ujarnya.Dia berpandangan kebutuhan akan bankir syariah pada tahun depan akan mencapai 12.000 orang dan akan terus bertambah pada tahun berikutnya.Sebelumnya Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad juga mengakui jumlah bankir syariah saat ini masih kurang. Muliaman berpandangan dalam lima tahun ini dibutuhkan sekitar 40.000 tenaga kerja.Dalam tiga tahun ini, perbankan syariah tumbuh lebih cepat daripada tahun sebelumnya, yang didorong oleh lahirnya sejumlah bank syariah baik dari pemisahaan unit usaha syariah dari induk, maupun dari konversi. Saat ini tercatat ada 11 bank syariah dan 23 unit usaha syariah, dan 154 bank perkreditan rakyat syariah.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Donald Banjarnahor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper