Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BII optimistis migrasi kartu ATM & debet rampung 2012

JAKARTA: PT Bank Internasional Indonesia Tbk optimistis seluruh mesin anjungan tunai mandiri dan kartu debet yang dimiliki perseroan sudah siap menggunakan teknologi chip pada akhir 2012 dan dapat beroperasi dengan teknologi baru pada 2013. Head

JAKARTA: PT Bank Internasional Indonesia Tbk optimistis seluruh mesin anjungan tunai mandiri dan kartu debet yang dimiliki perseroan sudah siap menggunakan teknologi chip pada akhir 2012 dan dapat beroperasi dengan teknologi baru pada 2013. Head of Information Technology Bank Internasional Indonesia (BII) Y.B Harianto mengungkapkan saat ini 80% mesin anjungan tunai mandiri (ATM) perseroan telah menggunakan teknologi baru sehingga proses migrasi lebih banyak melibatkan perubahan perangkat lunak (software). "Proyek migrasi masih berjalan. Namun hardware [perangkat keras] ATM kami sudah bisa untuk teknologi yang baru, dari 1.050 mesin sekitar 80% sudah siap. Saat ini kami hanya mengembangkan software [perangkat lunak] saja," ungkapnya, hari ini. Dengan demikian dia mengaku perseroan tidak perlu banyak berinvestasi untuk migrasi perangkat keras. Menurutnya yang akan banyak membutuhkan dana adalah untuk migrasi kartu debet. Biaya untuk mengubah kartu debet dari pita magnetik menjadi chip US$1—US$3 per keping. Adapun Stephen S. Liestyo, Direktur Perbankan Konsumer BII, mengatakan jumlah kartu debet BII yang beredar saat ini sekitar 700.000 keping. Dengan demikian proses migrasi akan menimbulkan potensi biaya tambahan (overhead) US$700.000—US$2,1 juta. Meski demikian Harianto optimistis biaya tersebut dapat ditekan karena dia optimistis pada akhirnya industri perbankan, bahkan Bank Indonesia akan bekerja sama agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam pengubahan ini. Sebelumnya ada wacana untuk mengajukan penawaran bersama-sama dari industri perbankan kepada industri produsen kartu. Diharapkan hal tersebut dapat menurunkan harga migrasi kartu yang akan ditanggung oleh perbankan. Namun hal tersebut belum dibicarakan dalam forum formal karena masing-masing bank masih fokus pada kesiapan internal terlebih dahulu. "Nanti industri perbankan pasti akan berbicara, tetapi saat ini belum karena kami masih berbenah internal. Pada saatnya bahkan dari BI juga pasti ada pembicaraan teknis agar hal ini lebih mudah terlaksana," jelasnya. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Munir Haikal
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper