Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Paylater Bank Tumbuh Tinggi, Sentuh Rp21,89 Triliun per Mei 2025

OJK mencatat jumlah rekening layanan beli sekarang bayar nanti atau buy now pay later (BNPL) perbankan mencapai 24,79 juta pada Mei 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae memberikan paparan saat Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 di Jakarta, Senin (29/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae memberikan paparan saat Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 di Jakarta, Senin (29/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah rekening layanan beli sekarang bayar nanti atau buy now pay later (BNPL) perbankan mencapai 24,79 juta pada Mei 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan untuk porsi kredit buy now pay later perbankan tercatat sejumlah 0,27% dari total kredit.

"Namun [paylater bank] terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan," kata Dian dalam RDKB OJK, Selasa (8/7/2025). 

Dian menyebut per Mei 2025, baki debit kredit BNPL perbankan tumbuh sebesar 25,41% secara year on year (YoY) menjadi Rp21,89 triliun. 

Apabila melihat data OJK per April 2025, BNPL perbankan mencapai 24,36 juta, jumlah ini diiringi baki debit kredit paylater perbankan yang tumbuh 26,59% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp21,35 triliun.

Per Maret 2025, jumlah rekening paylater bank yakni 24,56 juta. Adapun, laju pertumbuhan baki debit BNPL perbankan yang pada Maret 2025 tercatat meningkat 32,18% YoY menjadi Rp22,78 triliun.

Sementara itu, porsi kredit BNPL saat itu tercatat sebesar 0,29% dari total kredit perbankan pada bulan sebelumnya. 

Seiring dengan hal ini, Dian mengungkapkan pada Mei 2025, kredit perbankan tumbuh sebesar 8,43% secara tahunan menjadi Rp7.997,63 triliun. 

“Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,74% yoy, disusul oleh kredit konsumsi yang tumbuh 8,82%, dan kredit modal kerja sebesar 4,94%,” sebut Dian.

Dari sisi kepemilikan, kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 11,61% YoY. Sementara itu, dari sisi debitur, kredit korporasi tumbuh 11,92%, jauh melampaui pertumbuhan kredit UMKM yang hanya 2,17% YoY. 

"Kredit UMKM tumbuh di tengah upaya perbankan yang berfokus pada upaya-upaya pemulihan kualitas kredit UMKM dewasa ini," tuturnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper