Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega catat penurunan laba bersih 7,05%

JAKARTA: PT Bank Mega Tbk pada kuartal III/2011 membukukan penurunan laba bersih konsolidasi 7,05% menjadi Rp586,69 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp631,2 miliar. Penurunan laba karena peningkatan beban operasional.Berdasarkan

JAKARTA: PT Bank Mega Tbk pada kuartal III/2011 membukukan penurunan laba bersih konsolidasi 7,05% menjadi Rp586,69 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp631,2 miliar. Penurunan laba karena peningkatan beban operasional.Berdasarkan publikasi laporan keuangan per September 2011, pendapatan bunga bersih naik tipis dari Rp1,52 triliun menjadi Rp1,73 triliun. Namun, beban operasional operasional selain bunga melonjak menjadi Rp1,13 triliun dari sebelumnya Rp841,7 miliar.Kenaikan beban operasional selain bunga terutama dari kenaikan beban kerugian penurunan nilai aset kredit menjadi Rp235 miliar dari sebelumnya Rp180,24 miliar.Selain itu, beban tenaga kerja dan beban lainnya melonjak masing-masing menjadi Rp735,3 miliar dan Rp869,1 miliar dari sebelumnya Rp545,13 miliar dan Rp626,78 miliar.Penurunan laba sejalan dengan peningkatan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 86,01% dari sebelumnya 80,06%. Adapun margin bunga bersih menyusut tipis menjadi 4,99% dari sebelumnya 5,06%.Sementara itu, ekspansi kredit Bank Mega tumbuh sebesar 30,9% menjadi Rp29,66 triliun dari sebelumnya Rp22,65 triliun, kenaikan kredit bank milik konglomerat Chairul Tanjung itu di atas rata-rata industri 24%.Dana pihak ketiga turut meningkat menjadi Rp41,5 triliun dari sebelumnya Rp36,2 triliun. Masih tingginya ekspansi pembiayaan, rasio kredit terhadap dana (loan to deposit ratio) meningkat menjadi 70,2% dari sebelumnya 61,5%. Aset tumbuh menjadi Rp49,67 triliun dariRp44,96 triliun.Bank Mega sendiri pada awal tahun ini sempat tersandung masalah pembobolan dana nasabah, milik PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara, oleh pegawainya di cabang Jababeka yang nilainya mencapai ratusan miliar. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper