Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OCBC NISP pacu penyaluran kredit usaha emerging business

BANDUNG: PT Bank OCBC NISP Tbk akan fokus pada pengembangan penyaluran kredit ke sektor usaha emerging business dengan target penyaluran kredit baru Rp2 triliun pada tahun depan.Emerging business yang dimaksud adalah pembiayaan pembelian properti dan

BANDUNG: PT Bank OCBC NISP Tbk akan fokus pada pengembangan penyaluran kredit ke sektor usaha emerging business dengan target penyaluran kredit baru Rp2 triliun pada tahun depan.Emerging business yang dimaksud adalah pembiayaan pembelian properti dan modal kerja dengan fokus pembiayaan hingga Rp10 miliar. National Emerging Business Head Bank OCBC NISP Thomas Low S. K mengungkapkan kredit untuk sektor tersebut akan terus ditingkatkan dari segi pertumbuhan maupun porsi dari total kredit yang disalurkan. "Meskipun tahun depan ada kekhawatiran terjadi pengetatan kredit, tetapi kami optimistis akan terus meningkatkan kredit dan tidak ada masalah dengan LDR (loan to deposit ratio/ rasio kredit terhadap dana pihak ketiga) yang saat ini mencapai 84%," jelasnya, hari ini. Menurutnya, perseroan saat ini meminta para debitur yang meminjam dari perseroan untuk turut memanfaatkan produk tabungan maupun deposito dari Bank OCBC NISP. Dengan demikian para kreditur sekaligus juga memecahkan masalah pengetatan likuiditas sedangkan bank dapat terus memantau kemampuan keuangan nasabah. Thomas mengaku optimistis terhadap penyaluran kredit skala UMKM mengingat besarnya pasar yang belum digarap. Hal tersebut tercermin dari tingginya permintaan kredit kepada sektor tersebut. Selain itu, lanjutnya, rasio kredit bermasalah (NPL/ non performing loan) perseroan yang berasal dari emerging business masih di bawah 3%. Sementara rasio kredit bermasalah secara keseluruhan hanya mencapai 0,76% per September 2011. "Karakter pengusaha skala kecil di Indonesia itu jauh lebih tahan krisis, misalnya jika dibandingkan dengan di Singapura yang lebih banyak berbasis ekspor. Dengan demikian ada lebih banyak potensi, terutama dalam menghadapi keadaan yang menuju krisis seperti saat ini," jelasnya. Menurutnya paparan usaha kecil Indonesia kepada perbankan masih sangat kecil, dengan jumlah kredit luar negeri yang relatif tidak ada dan input lokal sehingga usaha kecil di Indonesia menjadi tahan terhadap krisis. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Munir Haikal
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper