JAKARTA: Ekonom Mirza Adityaswara menilai kebijakan Bank Indonesia yang menetapkan rasio LDR (loan to deposit ratio) sampai 100% justru kurang pruden."Peraturan BI tentang LDR yang meminta bank memiliki LDR sampai 100% justru kurang pruden, karena bank menjadi tidak memiliki aset likuid. Jadi, jika LDR sudah 85% maka sudah cukup karena bank tentu perlu alat likuid 15%, termasuk GWM," terangnya.Menurutnya pertumbuhan kredit sebaiknya tidak terlalu tinggi guna menghindari terjadinya penggelembungan nilai kredit atau yang dikenal dengan istilah bubble.Mirza menilai selama ini LDR terus naik karena pertumbuhan DPK selalu lebih rnedah dari pertumbuhan kredit. Oleh sebab itu bank yang memiliki level LDR 85% atau lebih sebaiknya masuk ke pasar modal jika ingin terus ekspansi kredit."Namun agar bank tertarik masuk ke pasar modal maka peraturan BI perlu mengakomodasi, yaitu bukan hanya LDR tetapi juga funding ratio, berupa credit to deposit plus longterm funds," jelasnya. (sut)
RASIO LDR: Penetapan rasio LDR hingga 100% kurang pruden
JAKARTA: Ekonom Mirza Adityaswara menilai kebijakan Bank Indonesia yang menetapkan rasio LDR (loan to deposit ratio) sampai 100% justru kurang pruden.Peraturan BI tentang LDR yang meminta bank memiliki LDR sampai 100% justru kurang pruden, karena
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Munir Haikal
Editor : Sutarno
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
