Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUNGA DASAR KREDIT: BI Klaim SBDK Sentuh Single Digit

JAKARTA: Bunga kredit perbankan terus mengalami penurunan pada sejak Bank Indonesia menerapkan publikasi suku bunga dasar pada akhir Maret 2011.Bank sentral mencatat rerata suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan pada Januari 2011 lalu telah menyentuh

JAKARTA: Bunga kredit perbankan terus mengalami penurunan pada sejak Bank Indonesia menerapkan publikasi suku bunga dasar pada akhir Maret 2011.Bank sentral mencatat rerata suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan pada Januari 2011 lalu telah menyentuh single digit atau sekitar 9%.“Mulai Juli atau Agustus 2011 trennya suku bunga mulai stabil. Kalau SBDK sebenernya sudah single digit, hanya saja variasinya satu bank dengan bank lain berbeda,” ujar Wimboh Santoso, Direktur Penelitian dan Pengaturan BI, akhir pekan lalu.Dengan menyentuh level 9%, berarti telah terjadi penurunan yang signifikan pada suku bunga dasar dalam 2 bulan terakhir atau sejak akhir November 2011.Pada November lalu, SBDK korporasi masih bertengger pada 10,36%. Sementara itu, SBDK ritel sebesar 11,78%, KPR sebesar 10,82% dan konsumsi non KPR sebesar 11,68%.SBDK belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing nasabah. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang diterima debitur belum tentu sama dengan SBDK.Kebijakan publikasi SBDK diluncurkan pada Maret 2011. Setiap bank wajib mempublikasikan bunga dasar di media masa, kantor cabang dan situs bank agar masyarakat dapat membandingkan satu bank dengan bank lain.Keterbukaan informasi itu dimaksudkan agar bank lebih kompetitif dengan tujuan penurunan suku bunga kredit yang diberikan kepada nasabah.Namun, pada periode Maret—November 2011, penurunan SBDK belum signifikan. Penurunan SBDK terbesar pada November lalu adalah KPR yang sebesar 34 basis points (bps) dilanjutkan dengan korporasi 20 bps.Selanjutnya suku bunga dasar sektor ritel cenderung stagnan karena hanya turun 2 bps. Bahkan suku bunga dasar konsumsi non KPR malah meningkat sebesar 12 bps.Wimboh mencatat SBDK ritel lebih tinggi dibandingkan dengan segmen lain, karena biaya yang dikeluarkan oleh bank pada segmen ini lebih besar. “Ritel itu lebih tinggi karena membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak.” (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper