Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI menyetujui pengangkatan Anggoro Eko Cahyo menjadi Direktur Utama yang baru untuk menggantikan Hery Gunardi.
Hal tersebut disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada hari ini, Jumat (16/5/2025) di Menara Danareksa, Jakarta Pusat.
Anggoro saat ini merupakan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan. Dia akan menjadi suksesor Hery yang sebelumnya telah ditunjuk untuk menakhodai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dalam RUPST pada 24 Maret 2025.
Adapun, terdapat total tujuh agenda dalam RUPST BSI kali ini. Agenda pertama adalah persetujuan berbagai laporan perseroan untuk tahun buku 2024, dilanjutkan persetujuan penggunaan laba bersih perseroan pada tahun yang sama.
Berikutnya, RUPST BSI akan menyetujui penunjukan kantor akuntan publik dan akuntan publik, serta menentukan besaran tantiem dan gaji para pengurusnya.
Para pemegang saham BRIS juga akan menyetujui laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran sukuk BSI, rencana pemulihan perseroan, serta perubahan pengurus.
Sebelumnya, muncul sejumlah nama yang digadang-gadang sebagai pengisi jabatan dirut BSI, di antaranya mantan Direktur Utama BRI Sunarso, Direktur Wholesale Transaction Banking BSI Zaidan Novari, dan mantan Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto.
Namun, mendekati RUPST dimulai, nama Anggoro muncul sebagai kandidat terkuat orang nomor satu di bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.
Profil Anggoro Eko Cahyo
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan periode 2021-2026, Anggoro malang melintang sebagai bankir di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Anggoro mengawali karirnya di bank merah pelat merah tersebut pada 1994. Jabatan terakhir yang dia emban di BNI adalah sebagai Wakil Direktur Utama.
Selain itu, dia tercatat pernah menduduki jabatan strategis lainnya seperti Direktur Bisnis Konsumer serta Direktur Keuangan BNI.
Terkait pendidikannya, Anggoro menempuh jenjang S-1 di Institut Teknologi Indonesia dan meraih gelar sarjana Teknik & Manajemen Industri pada 1992. Pada 2002, dia meraih gelar S-2 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di bidang magister Agribisnis.