JAKARTA: Terhitung sejak pertengahan Februari, 4 bank papan atas yakni Mandiri, BRI, BII, dan BTN, akhirnya menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK). Lalu bagaimana dengan BCA?
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya merasa tidak perlu mengikuti langkah 4 bank itu, karena SBDK-nya masih yang terendah.
Bahkan, menurut orang nomor satu di bank swasta terbesar di Indonesia itu, justru bank lain yang harus lebih giat menurunkan SBDK hingga sama seperti BCA.
“SBDK BCA sudah yang yang terendah saat ini, jadi PR [pekerjaan rumah] bank lain yang harus menurunkan SBDK sama seperti BCA,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu 4 Maret 2012.
Berdasarkan data Bank Indonesia, bank yang dimiliki oleh Grup Djarum ini memang memiliki SBDK terendah di antara bank 10 besar .
Bahkan, semua SBDK perseroan berada pada level single digit, kecuali untuk sektor ritel yang sebesar 10,5%.
SBDK untuk korporasi berada pada level 9%, sementara bank 10 besar lainnya masih bertengger di double digit, kecuali Bank Rakyat Indonesia yang telah turun menjadi 9,75%.
Adapun SBDK KPR BCA 7,5%, lebih rendah dibandingkan dari bank papan atas lain yang rata-rata 2 digit. SBDK konsumsi BCA juga telah menginjak single digit tepatnya 8,64%.
SBDK belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing nasabah.
Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang diterima debitur belum tentu sama dengan SBDK. (Bsi)
>> BACA JUGA:
+ LIGA INGGRIS: MU Tekuk Spurs 3-1 Berkat Penampilan Cemerlang Rooney