Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

SEMARANG: Kualitas pembiayaan bank perkreditan rakyat di Jateng pada kuartal pertama 2012 menurun dibandingkan dengan periode sama sebelumnya akibat fenomena musim panen dan proyek yang baru mulai jalan. 

 

Data Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Jateng dan DI Yogyakarta, tingkat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) industri bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayah Jateng mencapai 7,26% per Maret 2012, naik dibandingkan 6,90% pada Desember 2011.

 

Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Jateng Arif Budiarto mengatakan peningkatan NPL tersebut akibat di Jateng pada Maret memasuki musim panen sehingga petani belum memperoleh penjualan produksi.

 

Selain itu, lanjutnya, proyek-proyek yang direncanakan pada tahun ini baru mulai beroperasi sehingga pengusaha kecil rekanan proyek membutuhkandana  modal kerja.

 

“Pada kondisi itu, wajar terjadi bila nasabah meminjam uang dari bank untuk biaya operasional proyek. Nanti kalau sudah untung nasabah membayar kewajibannya sehingga NPL turun,” tuturnya kepada Bisnis , hari ini, Sabtu 12 Mei 2012.

 

Arif, yang juga menjabat sebagai Dirut BPR Pati, menambahkan sejauh ini peningkatan NPL  merupakan hal yang biasa karena persaingan semakin ketat dengan lembaga pembiayaan selain bank.

 

“Kenaikan itu wajar karena secara umum NPL memang berfluktuasi,” ujarnya.

 

Namun, menurutnya, sejauh ini peningkatan NPL tidak terlalu signifikan sehingga masih bisa ditekan. Dia menjelaskan tingkat kredit bermasalah bisa turun bila BPR bekerja secara optimal dalam melakukan penagihan.

 

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah Jateng dan DIY Bidang Ekonomi Moneter Dewi Setyowati mengemukakan kinerja BPR di Jateng menunjukkan perkembangan yang menggembirakan pada awal tahun ini.

 

“Pertumbuhan itu nampak dari dari peningkatan aset, dana pihak ketiga, dan penyaluran kredit dari 286 kantor pusat BPR dengan 464 kantor cabang BPR di Jawa Tengah,” ujarnya ketika membuka seminar nasional yang diselenggarakan Perbarindo Jateng di Semarang, pekan lalu.

 

Menanggapi kinerja BPR selama kuartal pertama tahun ini, Arif optimis bahwa industri BPR dapat mencapai target pertumbuhan kinerja sebesar 20% pada 2012.

 

“Kami optimis pertumbuhan bank perkreditan rakyat di Jateng bisa naik 20% tahun ini melihat perkembangan ekonomi selama kuartal terakhir,” ujarnya di sela-sela seminar nasional bertajuk Kekuatan Optimis Untuk Maju Dan Sukses.

 

Perbarindo Jateng pekan lalu di Semarang menggelar seminar nasional menghadirkan motivator Andre Wongso untuk memberikan motivasi kepada sekitar 160 pelaku bisnis BPR Jawa dan Bali. Seminar tersebut bertujuan memberikan dorongan mental bagi para pelaku industri BPR dalam menghadapi persaingan dengan bank umum.(msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Hanum Kusuma Dewi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper