JAKARTA: PT Bank Agroniaga Tbk membutuhkan tambahan modal hingga Rp650 miliar agar dapat membiayai setidaknya 5.000 hektar lahan perkebunan.
Direktur Utama Bank Agroniaga Heru Sukanto mengungkapkan dengan modal (equitas) per Maret 2012 Rp350 miliar perseroan hanya dapat membiayai sekitar 1.500 hektare lahan perkebunan sawit atau setara dengan batas minimum pemberiak kredit (BMPK) sekitar Rp60 miliar.
"BMPK modal hanya bisa hingga Rp60 miliar, sekitar 1.500 hektar untuk pembiayaan lahan perkebunan sawit. Idealnya paling tidak dapat membiayai 5.000 hektar lahan, sehingga membutuhkan BMPK sekitar Rp200 miliar, atau modal sekitar Rp1 triliun," ujarnya.
Menurutnya perseroan akan meminta tambahan modal kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) sebagai pemilik Bank Agroniaga. Selain itu perseroan juga menjajaki kemungkinan menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) senilai Rp500 miliar.
Meski demikian sebelum mengajukan permintaan tambahan modal dia mengaku perseroan terlebih dahulu harus menunjukan kinerja yang baik dan membuat road map rencana kerja perseroan yang akan dipresentasikan kepada pemilik modal. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel