Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK ASING: IREI minta ekspansi bank asing dibatasi

JAKARTA: Bank Indonesia perlu melakukan pembatasan terhadap ruang gerak ekspansi usaha bank milik asing untuk melindungi kepentingan perbankan nasional. Pengaturan ulang terhadap kewenangan perbankan pun harus dilakukan.

JAKARTA: Bank Indonesia perlu melakukan pembatasan terhadap ruang gerak ekspansi usaha bank milik asing untuk melindungi kepentingan perbankan nasional. Pengaturan ulang terhadap kewenangan perbankan pun harus dilakukan.

 

Analis Independent Research & Advisory Indonesia (IREI) Lin Che Wei mendukung upaya bank sentral melakukan pembatasan kepemilikan saham. Namun, pembatasan harus lebih jelas dengan meredefinisikan kategori bank.

 

“Harus ada penataan ulang status bank milik asing. Saat ini kan rancu antara bank nasional yang dimiliki asing dengan bank asing dan campuran. Status bank asing harusdi kategorikan bank asing sehingga terkena pembatasan dalam menjalankan bisnis,” ujarnya di Jakarta, 22 Mei 2012.

 

Menurutnya, perlu pembatasan aturan multiple lisence terhadap bank milik asing dan pengaturan segmen pasar. Bank milik asing, sambungnya, harus dilarang menggarap bisnis mikro dan didorong kepada segmen bisnis wholesale dan infrastruktur yang selama ini kurang diminati.

 

Adapun bagi bank nasional dan bank BUMN, paparnya, pemerintah perlu menyuntikan modal dan mengurangi setoran dividen agar mampu bersaing dengan asing. “Perlu juga menyelesaikan berbagai hambatan pada bank nasional untuk bisa mengakuisisi bank lainnya,” tegasbnya.

 

Saat ini, Indonesia sangat longgar dalam aturan kepemilikan saham yang mencapai 99%. Dengan membeli bank swasta bank asing bebas membuka kantor cabang dan tidak dibatasi penempatan anjungan tunai mandiri (ATM).

 

Hal itu berbeda dengan Malaysia yang membatasi pembukaan kantor cabang dan penempatan ATM tidak boleh di luar kantor cabang. Hal serupa juga diterapkan Singapura yang menerapkan izin opeasional secara berjenjang dan pembukaan kantor cabang dan ATM dibatasi. Kepemilikan pun maksimal 20%. (Bsi)

 

BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:

METRODATA ELECTRONICS Siapkan Right Issue

PASAR SURAT UTANG: Investor Cenderung Wait & See

Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur

AKSI ALIBABA: Berniat Beli Sahamnya Dari Yahoo! Senilai US$7 Miliar

HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak

TRANSAKSI AFILIASI: Adi Karya Pinjamkan APR Rp57,1 Miliar

TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:

KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia

TRAGEDI SUKHOI: Wah.. Ada Dugaan Penipuan Jamsostek!

JUSUF KALLA: Memimpin Bisnis Beda Dengan Pemerintahan

DAUD YORDAN Naik Ring Lagi Juli

 

ENGLISH NEWS:

PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers

PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program

ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia

MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point

MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans

RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge

JANGAN LEWATKAN5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Sumber : Hendri T. Asworo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper