JAKARTA: Bank Indonesia menyiapkan iming-iming insentif kepada bank nasional untuk menempatkan dana valuta asing di dalam negeri. Otoritas moneter itu menawarkan sejumlah insentif, mulai dari bunga yang kompetitif hingga kemudahan pencairan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah menyadari gejolak nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini karena ada kelangkaan suplai likuiditas Dolar AS, karena dari 80% eksportir menggunakan mata uang tersebut.
Satu sisi, paparnya, suplai valas sebenarnya mencukupi. Namun karena intermediasi antarbank tidak jalan, sehingga terjadi kelangkaan valas. Bank-bank yang kelebihan valas lebih memilih menempatkan dana di luar negeri, meskipun imbal hasilnya lebih kecil dari pasar lokal.
“Oleh sebab itu, bank sentral akan menjadi perantara antar-bank dengan menerbitkan fasilitas simpanan berjangka atau term deposit dalam valas,” ujarnya.
Untuk menarik minat bank menyimpan dana di term deposit, BI memberikan sejumlah insentif, seperti bank bisa menarik sewaktu-waktu, tidak terkena perhitungan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR), hingga imbal hasil yang kompetitif.
“Yang jelas risikonya nol. Bila melakukan early redemption [penarikan diawal] tidak kena penalti, hanya biaya administrasi saja. Kami akan memberikan imbal hasil yang kompetitif dan term deposit bisa dipakai pengurang NOP,” jelasnya. (yus)
BERITA LAINNYA:
- KASUS SISMINBAKUM—Penyidikan Resmi Dihentikan
- DARMIN NASUTION Tahu Ada Bank Yang Taruh Valasnya Di Singapura
- FESTIVAL CANNES 2012: Dian Sastro Jadi Duta Asia Tenggara
- FORUM G20: SBY Janjikan RI Jadi Corong Asean
- PIALA EROPA 2012: Belanda Andalkan Pemain Klub Asing
- TRAGEDI SUKHOI: FDR Ditemukan, Proses Evakuasi Selesai
- RIP ROBIN GIBB: 5.920 Orang Tinggalkan Pesan Di Laman Gibb
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel