Kinerja Keuangan PT BNP Tbk Kuartal I (Rp triliun)
Indikator | 2011 | 2012 |
Aset | Rp5,425 triliun | Rp6,780 triliun |
DPK | Rp4,704 triliun | Rp5,797 triliun |
Kredit | Rp3,939 triliun | Rp5,010 trliun |
Laba Bersih | Rp18,779 miliar | Rp21,343 miliar |
Sumber: PT Bank Nusantara Parahyangan
BANDUNG—Rapat umum pemegang saham tahunan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk menyetujui pembagian dividen Rp17 per lembar saham yang rencananya akan dibayarkan pada Agustus mendatang.
Presiden Direktur Bank BNP Ritsuo Ando mengatakan menjelaskan dari laba bersih tahun buku 2011 sebesar Rp68,14 miliar dialokasikan untuk pembagian dividen Rp7,08 miliar , pembentukan cadangan umum Rp6,81 miliar dan untuk menambah saldo laba ditahan mencapai Rp54,25 miliar.
“Pembagian itu merupakan komitmen perusahaan untuk membina hubungan dengan pemegang saham dan kami akan terus mengembangkan bisnis agar kinerja pada tahun selanjutnya semakin baik,” katanya dalam RUPST PT BNP Tbk dan Paparan Publik Kinerja Keuangan Kuartal I/2012 di Bandung hari ini, Selasa (26/6/2012).
Saat ini, pemegang saham BNP dikuasai Acom Co., Ltd (60,31%), lalu The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd (15,20%), PT Hermawan Sentral Investama (9,30%), PT Hermawan Ladang Arta (5,70%) dan investor lainnya (9,49%).
Sementara itu, Direktur Bisnis BNP Budi T Halim menyatakan berdasarkan rencana bisnis bank BNP pada tahun ini perolehan laba kotor diproyeksikan meningkat menjadi Rp110,5 miliar a.l dengan mengembangkan jaringan bisnis dan menggenjot penyaluran kredit di sektor usaha kecil menengah.
Tahun ini, katanya, penyaluran kredit diproyeksikan akan mencapai Rp5,5 triliun sampai akhir tahun yang mayoritas masih berupa pembiayaan modal kerja di sektor usaha kecil menengah yang potensinya di Jawa Barat sangat besar.
Hingga kuartal I/2012, realisasi kredit mencapai Rp5,01 triliun a.l disalurkan ke sektor perdagangan skala besar maupun ritel (38%) dan industry tekstil dan produk tesktil (13%), serta industry pengolahan (11%).
“Penyaluran kredit akan terus ditingkatkan termasuk pada bulan ini cukup banyak kredit yang siap dicairkan sehingga target penyaluran pada tahun ini Rp5,5 triliun bisa terealisasi meskipun ada tren fluktuasi suku bunga akibat pergerakan inflasi,” jelasnya.
Budi juga menyampaikan dari sisi pendanaan terus membaik dengan komposisi dana jangka panjang semakin besar serta dana murah dari tabungan dan giro yang meningkat dari kuartal pertama tahun lalu Rp1,29 triliun menjadi Rp1,74 triliun pada tahun ini.
“Kekuatan likuiditas juga masih memiliki ruang besar untuk ekspansi dengan LDR sebesar 86,3%, dan di atas ketentuan LDR minimal Bank Indonesia.” (sut)