KREDIT MIKRO, keberhasilan itu bagai candu (Tulisan-2)

Coba tengok saja bagaimana seorang instruktur memulai kelas dengan menampilkan sebuah video dari Youtube tentang Remi Galliard, seorang pesepakbola yang memiliki tendangan sangat akurat.Lalu apa hubungannya antara kemampuan menendang dan memimpin karyawan? Itu tentu menjadi rahasia sekaligus keahlian sang instruktur yang berusaha menggiring peserta agak interaktif dan jauh dari kesan satu arah.Bagi Femy (26 tahun), program Daya menjadi salah satu faktor yang membuat dirinya merasa betah menjadi nasabah BTPN.Ditambah lagi, Femy mendapatkan kepercayaan meminjam Rp50 juta hanya dengan jaminan sebuah motor Honda Supra 2004 yang harganya diperkirakan tidak lebih dari 7 juta.Namun, kredit mikro tersebut tenyata tidak murah, karena Femi harus membayar bunga flat 1,5% tiap bulannya.Biasanya bunga flat itu setara dengan 1,8—2 kali bunga efektif. Sehingga pinjaman yang diterima Femi setara 2,7%--3% perbulan atau 32,4%--36% per tahun.Ya, memang cukup tinggi seperti kebanyakan kredit mikro yang saat ini gencar ditingkatkan oleh sejumlah bank. Bahkan program pinjaman mikro bernama Kredit Usaha Rakyat masih memberikan bunga hingga 24% meski sudah mendapatkan jaminan dari pemerintah.Beruntunglah Femy, karena perhitungan bisnis dan segala faktor kesuksesan yang menyertai, sehingga bunga yang relatif tinggi itu tidak percuma dibayarkan."Saya sadar pinjaman itu spekulatif, tapi alhamdulilah dengan pinjaman itu omzet bisnis fotocopy dan rental bisa meningkat tinggi, dari Rp100.000 menjadi Rp700.000 per hari,” ujarnya di pengujung Juni lalu (29/6).Bagi dia, bunga tinggi itu suatu hal yang layak. Karena angan-angannya memiliki dua mesin fotocopy otomatis guna menggantikan mesin lama, sulit terwujud kalau hanya mengandalkan keuntungan dari omzet sebelumnya.Apalagi, Femy bisa membayar cicilan secara harian tanpa repot harus ke kantor cabang BTPN. Tiap hari petugas cash pick up BTPN datang untuk menarik cicilan kredit serta tabungan.Keberhasilan usaha itu seperti candu bagi Femy. Meski telah memiliki berbagai usaha ditambah kesibukan mengurusi dua anaknya yang masih balita, dia malah ingin membuka usaha lainnya, rental Play Station (PS)."Kalau kampus sedang libur seperti ini rental komputer dan fotokopi sepi. Yang ramai adalah hiburan seperti PS. Makanya saya ingin buka, namun belum ada modal,” ujarnya.Bagi BTPN program Daya ini merupakan bagian dari model bisnis yang mengintegrasikan pemberdayaan masyarakat dengan kinerja dalam menyalurkan kredit dan menghimpun dana masyarakat.“BTPN yakin keterlibatan perseroan dalam membangun lingkungan nasabah akan berdampak positif terhadap kapasitas nasabah sekaligus meningkatkan pertumbuhan kinerja kami,” ujar David Freddyanto, Daya Head BTPN.Selama kurang lebih 2 jam para pengusaha mikro itu belajar, berdiskusi dan saling tertawa seperti kerabat yang sedang arisan keluarga.Materi pun selesai seiring lembayung senja tenggelam menuju malam. Mereka bergerak menuju rumah atau kembali bergelut dengan usaha masing-masing.Namun tentunya dengan pengetahuan yang semakin bertambah dalam menghadapi getirnya bisnis dan pahitnya persaingan dalam meraih pengharapan hidup lebih layak di Kota Ronggowarsito. ([email protected]) (faa)