JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Tbk berkomitmen mengembangkan industri asal Jepang, terutama yang berskala mikro kecil dan menengah untuk ekspansi di Indonesia.
Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot M. Suwondo mengungkapkan Indonesia tidak hanya menarik industri berskala besar asal Jepang tetapi juga menggiurkan bagi investasi usaha mikro kecil dan menengan (UMKM) sehingga dapat membantu meningkatkan lapangan pekerjaan di dalam negeri.
“Faktanya ada lebih dari 1.000 perusahaan Jepang di Indonesia yang saat ini mempekerjakan sekitar 300.000 orang. Namun, selain nama-nama besar, perusahaan Jepang yang tertarik investasi di Indonesia juga mulai datang dari kalangan UMKM. Mereka bergerak di sektor ritel, media, dan produk konsumer,” ujarnya dalam siaran pers hari ini, Minggu (14/10/2012).
Menurutnya Indonesia menarik sebagai negara tujuan investasi karena rendahnya biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan indsutri manufaktur di dalam negeri. Selain itu sumber daya alam yang melimpak menjadika indosnesia sebagai tempat favorit bagi pengembangan industri otomotif, elektronik, energi, dan pertambangan.
BNI menjanjikan layanan perbankan lengkap bagi UMKM asal Jepang melalui unit khusus yang disebut dengan Japan Desk. Unit tersebut tidak hanya memberikan layanan informasi tetapi juga memberi bantuan konsultasi bagi penanaman modal di Indonesia.
Kerja sama tersebut diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan Bank Jepang untuk Kerja Sama Internasional (JBIC). Selain itu nota kesepahaman lain juga akan ditandangani dengan lima lembaga lain asal Jepang sebelum menutup tahun ini.
Melalui BNI Japan Desk telah ditandatangani nota kesepahaman dengan 42 Japan Regional Bank, baik dalam bentuk MOU bilateral maupun melalui framework JBIC.
Hingga saat ini bank regional asal Jepang yang telah bekerja sama dengan BNI antara lain Hyakugo Bank, Hokuto Bank, Shonai Bank, Chugoku Bank, dan Gunma Bank.
Bank lainnya adalah Juroku Bank, Hiroshima Bank, Hokuriku Bank, Kagoshima Bank, Kyoto Bank, Aichi Bank, dan Joyo Bank.
Terakhir perseroan menadatangani nota kesepahaman dengan Tomin Bank pada bulan lalu. Tomin Bank memiliki nilai aset US$32,98 miliar dengan 70 kantor cabang dan enam kantor wilayah, plus anak perusahaan di Shanghai, China. (sut)