Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Riau & Kepri kejar target penyaluran kredit Rp9 triliun

PEKANBARU: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau menargetkan penyaluran kredit di 2013 mencapai hampir Rp9 triliun, lebih tinggi 28,57% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sekitar Rp7 triliun.
 
Pemimpin Wilayah Bank BRI Wilayah Riau dan Kepulauan Riau I Made Suprateka mengungkapkan target penyaluran kredit pada tahun ini memang cukup signifikan dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.
 
'Ini satu tantangan bagi kami semua, dan saya optimistis bisa mengejar target penyaluran kredit hampir Rp9 triliun di 2013 ini,' ujarnya, hari ini.
 
Menurutnya, masih banyak pola pengembangan usaha yang bisa dilakukan Bank BRI untuk mencapai target penyaluran kredit tahun ini. Apalagi, imbuhnya, bila pemerintah daerah juga ikut memberikan keberpihakan terutama menyangkut persoalan tanah dan perijinan sehingga akses masyarakat mendapatkan kredit di perbankan menjadi lebih mudah. 
 
Khusus di Riau, jelasnya, proses aksessibility masyarakat mendapatkan kredit perbankan banyak terganjal persoalan status tanah karena hampir 70% status tanah masih Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) dari pemda setempat. "Ini kan mengganggu akses mereka ke bank karena kepastian hukumnya tidak ada. Mereka menjadi tidak pede untuk mengajukan pinjaman ke bank. Nah ini harus dibantu," katanya.
 
Dia memaparkan Bank BRI Wilayah Riau dan Kepulauan Riau telah menargetkan penyaluran kredit di 2012 sebesar Rp8 triliun, tetapi realisasinya hanya 87% atau sekitar Rp7 triliun. Turunnya harga tandan buah segar (TBS) dalam 4 bulan terakhir, lanjutnya, ikut memengaruhi target penyaluran kredit tahun lalu.
 
Namun demikian, imbuhnya, penyaluran kredit untuk mikro secara keseluruhan tumbuh dengan baik hampir 90% mencapai Rp3,4 triliun dari target Rp3,7 triliun. Penyaluran kredit Bank BRI terbagi atas enam segmen, yakni jasa, perdagangan, konstruksi, agribisnis, perhotelan, dan industri.
 
"Yang paling besar itu memang di bidang jasa karena mayoritas di industri jasa migas dan kelapa sawit yang totalnya mencapai 12%. Itu tumbuh dengan baik di sini, tetapi kan kita tidak boleh banyak-banyak karena harus kommit kepada pengembangan umkm," ujarnya.
 
Dari sisi kredit konsumer, I Made mengungkapkan penyaluran kredit pada 2012 masih sangat kecil sekali yakni sekitar Rp300 miliar karena pilihan investasi masyarakat di Riau lebih banyak kepada bangunan ruko ketimbang perkebunan kelapa sawit. Untuk tahun ini,ditargetkan kredit konsumer hampir Rp400 miliar.
 
Sementara itu,  simpanan pada 2012 sekitar Rp8,5 triliun dengan dana murah 87% dan dana mahal deposito 13%. Bank BRI menargetkan simpanan 2013 sekitar Rp11,2 triliun. 
 
'Jadi kita harus nambah dana baru Rp2,5 triliun lagi. Kalau peningkatan pinjaman hampir Rp2 triliun. Kami LDR bagus dan konstruksi dana juga bagus," tuturnya.
 
Khusus untuk 2013, paparnya, BRI berencana menambah empat kantor cabang di Kabupaten Siak, Bagan Batu, Ujung Batu, dan Tanjung Balai Karimun. Selain itu juga ada penambahan 1 kantor cabang pembantu, 1 kantor kas, 3 BRI unit, 19 teras (kantor kas di pasar), 5 teras keliling, dan minimal 200 unit tambahan mesin ATM untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.
 
Secara terpisah, Direktur PT Jamkrida Riau Herman Boedoyo mengungkapkan potensi penyaluran kredit kepada UMKM di Riau masih sangat besar, sejalan dengan geliat usaha di wilayah tersebut yang terus bertumbuh.
 
Sayangnya, imbuhnya, tidak semua UMKM bisa dengan mudah mendapatkan pendanaan dari perbankan, terutama kalau sudah menyangkut persoalan agunan. "Banyak UMKM yang dinilai layak oleh bank, tetapi tidak bankable. Akhirnya mereka [UMKM] pinjam duitnya dari rentenir atau lainnya," ujarnya.
(Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper