BISNIS.COM, JAKARTA-Sekitar 1.000-an karyawan Merpati Nusantara Airlines yang tergabung dalam tiga organisasi kekaryawanan serta mantan direksi periode 2010-2012 menuntut mundur Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo karena dinilai melakukan kebohongan publik.
Tiga organisasi karyawan Merpati tersebut yakni Serikat Karyawan (Sekar) yang diklaim beranggotakan sekitar 600 orang, Forum Pegawai Merpati (FPM) yang diklaim beranggotakan 300 orang dan Asosiasi Awak Kabin Merpati (AAKM) 300-an orang.
Mantan Direktur Utama Merpati periode 2010-2012 Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan ketiga asosiasi karyawan ini mendukung mantan karyawan Merpati untuk menuntut mundur Dirut Rudy Setyopurnomo.
"Dari tiga asosiasi ini saja sudah 1.000-an orang lebih yang menuntut agar dirut dicopot," kata Jhony dalam pertemuan yang mengundang wartawan di kantor Merpati, Gedung Basarnas lantai 12, Jakarta, hari ini (7/3).
Dalam pertemuan itu, hadir empat mantan direksi Merpati termasuk Jhony yakni mantan Direktur Operasional Merpati Kapten Asep Ekanugraha, mantan Direktur Teknik Wisudo, dan mantan Direktur Keuangan Mohammad Roem. Hadir juga sekitar 50-an karyawan, diantaranya Kepala Badan Penasihat Sekar Merpati Aries Munandar dan mantan SVP Corporate Planning Erry Wardhana yang bertindak sebagai moderator.
Jhony mengatakan tidak terima proses pencopotannya yang mendadak dengan alasan yang tidak benar, yakni menuding di era kepemimpinannya Merpati mencatat kerugian parah. "Bahkan manajemen era saya dikatakan sebagai koruptor. Saya tidak terima dan saya ingin, selama dirut sekarang tidak mundur serta tidak meminta maaf untuk memperbaiki nama baik saya, proses hukum tetap berjalan".
Jhony menyebutkan Rudy Setyopurnomo telah melakukan pembohongan publik. Salah satu pembohongan publik yang dilakukan Rudy adalah yang menyatakan bahwa Merpati untung Rp500 juta per hari di bawah kepemimpinannya.
Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo ketika dimintai komentarnya mengenai tuntutan mundur ini malah tidak banyak memberi tanggapan.
"Mereka itu bukan karyawan Merpati. Orangnya yang menuntut itu hanya dua orang pegawai bermasalah, dan tiga orang mantan pegawai, 80 orang bayaran tiap orang dibayar Rp40.000. Kenapa harus didengarkan. Orang Merpati tidak mau demo," kata Rudy.
Soal rugi Merpati yang diklaim hampir Rp1 triliun pada 2012, Rudy mengatakan itu bukan seluruhnya di bawah kepemimpinannya. "Saya kan masuknya pertengahan 2012," tutur Rudy.