BISNIS.COM, BALIKPAPAN--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membuka dua kantor kas di area Balikpapan dengan target perolehan dana pihak ketiga pada masing-masing cabang mencapai Rp50 miliar per tahun.
Pemimpin Cabang BNI Balikpapan Ario Seno Aji mengatakan target tersebut merupakan angka minimum target perolehan dana pihak ketiga (DPK) pada cabang baru.
Dana pihak ketiga itu terdiri dari giro, deposito dan tabungan.
"Kami buka satu kantor kas di Pasar Segar yang akan segera beroperasi serta satu lagi di Kariangau yang diproyeksikan menjadi pusat industri baru di Balikpapan," ujarnya di sela-sela peresmian dua kantor kas tersebut, Selasa (26/3/2013).
Posisi kantor kas yang berada di pusat ekonomi baru diyakini akan bisa merealisaikan target tersebut.
Seno mencontohkan kantor kas yang berada di Kariangau bisa melayani pelaku usaha yang berada di sekitar kawasan industri tersebut.
Adapun untuk kantor kas di Pasar Segar diharapkan bisa menjaring nasabah baru yang belum terlayani oleh kantor layanan yang sudah ada.
Tingkat okupansi dari tempat perbelanjaan yang memiliki 61 ruko, 200 kios dan 112 lapak yang mencapai 96% ini tentu sangat memerlukan layanan perbankan.
Karena itu, selain membuka kantor kas, BNI juga membuka layanan gallery ATM dengan dukungan empat layanan tunai dan dua layanan non tunai.
Nantinya, pihaknya juga akan membuka layanan setoran tunai pada gallery ATM tersebut.
Wakil Pemimpin Bidang Layanan dan Jaringan BNI Wilayah Kalimantan Amrullah mengatakan penambahan kantor kas ini menggenapi kantor layanan BNI di Balikpapan menjadi 17 outlet dengan rincian, satu kantor cabang utama, 13 kantor cabang pembantu/kantor kas dan tiga kantor cabang pembantu di Penajam Paser Utara, Paser dan Batu Kajang.
Sebagai kantor layanan yang berada di pusat industri baru, tentunya akan menyasar segmen yang sesuai dengan karakteristik lokasi. Untuk wilayah Pasar Segar, tentunya yang akan disasar yakni pelaku usaha kecil dan menengah.
Regional Sales Manager Area Samarinda Leo Mangin Tahan menambahkan target penyaluran kredit wirausaha yang menjadi sasaran kantor kas baru tersebut, mencapai Rp10 miliar per bulan.
Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Tutuk S.H. Cahyono mengakui pertumbuhan penyaluran kredit UMKM di Balikpapan lebih tinggi dibandingan dengan rerata pertumbuhan kredit regional.
Pihaknya mencatat pertumbuhan kredit UMKM mencapai 56%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit yang hanya berkisar 10% - 12%.
“Ini menunjukkan konsumsi kredit banyak dinikmati oleh pelaku UMKM. Kami harapkan counter BNI yang baru dibuka ini dapat memerluas jangkauan kepada pelaku UMKM,” tukasnya.
Wakil Wali Kota Balikpapan Heru Bambang berpendapat keberadaan BNI dapat menjadi katalis pertumbuhan UMKM di kota itu, sehingga mengurangi kesenjangan sosial antar pelaku usaha.
Selain itu, outlet layanan ini dapat menjadi magnet bagi pelaku usaha yang membutuhkan layanan perbankan.
Sebagai kota jasa dan perdagangan, kata Heru, tentunya hal itu bisa memacu perkembangan industri regional. Kerja sama dari pelaku usaha semacam ini akan mendorong adanya percepatan pertumbuhan ekonomi yang merata. (wde)