Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK JABAR BANTEN: Pertumbuhan DPK 30% Biayai Ekspansi Kredit

BISNIS.COM, JAKARTA--Perbankan memrediksikan pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK sepanjang tahun masih mampu menopang ekspansi kredit pada level tinggi, walaupun tantangan pengetatan likuiditas terus membayangi.

BISNIS.COM, JAKARTA--Perbankan memrediksikan pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK sepanjang tahun masih mampu menopang ekspansi kredit pada level tinggi, walaupun tantangan pengetatan likuiditas terus membayangi.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Bien Subiantoro mengatakan likuiditas banknya masih cukup longgar untuk mencapai pertumbuhan kredit hingga 30% sepanjang tahun.

"Kami berhitung, apabila DPK tumbuh 30% masih cukup untuk membiayai ekspansi kredit dengan presentase yang sama. Sampai saat ini, kami tidak kesulitan menghimpun dana," katanya, Minggu (19/5/2013).

Dia mengatakan pertumbuhan dana pada 3 bulan pertama tahun ini cenderung datar, sementara itu permintaan kredit cukup besar.

Melihat kondisi itu, Bank BJB memutuskan menggunakan dana yang ada untuk ekspansi kredit, sekaligus menggenjot penghimpunan laba.

Menurutnya, keputusan gencar ekspansi kredit pada 3 bulan pertama tahun ini terlihat dari realisasi loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada level 82%. Bien memroyeksikan LDR banknya per semester I/2013 berada pada level 80%.

Neraca keuangan Bank BJB per kuartal I/2013 mencatat penghimpunan DPK mencapai Rp45,24 triliun dengan outstanding kredit sebesar Rp37,65 triliun.

"Kami melihat cost of fund akan naik hingga akhir tahun, sehingga menekan rasio net interest margin [NIM]. Kami belum menghitung cost of fund akan naik ke level berapa. Per kuartal I, cost of fund kami berada pada level 4,6%," paparnya.

Direktur PT Bank OCBC NISP Rama P. Kusumaputra mengatakan perseroan telah memperhitungkan kekuatan dana untuk menopang ekspansi kredit.

"DPK saja cukup untuk ekspansi kredit, sehingga belum perlu aksi korporasi khusus," ujarnya.

Rama mengatakan banknya telah menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap I senilai Rp3 triliun pada awal tahun untuk menopang pertumbuhan bisnis.
Penerbitan obligasi tersebut merupakan tahap pertama dari Penawaran Umum Berkelanjutan Bank OCBC NISP dengan target dana sebesar Rp6 trilliun.

"Belum tahu kapan kami akan menerbitkan obligasi tahap selanjutnya," paparnya.

Pada kuartal I/2013, realisasi penyaluran kredit Bank OCBC NISP mencapai Rp53,67 triliun atau tumbuh 27% dibandingkan dengan Rp42,44 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan penghimpunan DPK sepanjang kuartal I mencapai Rp59,31 triliun atau tumbuh 19% dibandingkan dengan Rp46,64 triliun padaperiode yang sama pada 2012.

Rama mengatakan pertumbuhan kredit dan DPK mendorong kenaikan total aset perseroan sebesar 29% menjadi Rp81,27 triliun.(rop/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Roberto A. Purba
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper