BISNIS.COM, JAKARTA—Koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang masih berlanjut hingga ke level 4.515,37 pada penutupan perdagangan saham Jumat (21/6) dinilai tidak berdampak signifikan terhadap nasabah produk asuransi berbalut investasi (unit linked).
Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia Edy Tuhirman mengakui nasabah produk unit linked terimbas penurunan indeks karena kinerja instrumen investasi unit linked juga turut terkoreksi, terutama yang berbasis saham.
Kendati demikian, Edy menilai hal tersebut tidak sampai memicu kepanikan nasabah karena sejak awal mereka diberikan pemahaman mengenai cara kerja instrumen investasi dalam produk unit linked.
“Bagi nasabah kami, penurunan IHSG ini hanya berdampak sementara atau dalam jangka pendek karena portofolio nasabah diamankan melalui sistem Auto Risks Management System (ARMS),” katanya, Minggu (23/6/2013).
ARMS merupakan sistem pengaturan portofolio aset investasi yang disetting secara otomatis sesuai profil risiko yang dapat ditoleransi nasabah. Dalam hal ini, nasabah dapat menentukan sendiri parameter yang menjadi basis untuk pengalihan dana investasi dari satu instrumen investasi kepada instrumen lainnya.
Edy menambahkan sebagian besar nasabah Generali telah mengaktivasi fitur cut loss dan auto re-entry. Ketika IHSG turun drastis, secara otomatis sebagian besar dana nasabah dipindahkan ke instrumen pasar uang yang lebih aman. Demikian sebaliknya, ketika bursa saham masuk ke level valuasi yang dinilai menarik, maka dana akan dipindahkan kembali ke instrumen pasar saham.