BISNIS.COM, JAKARTA--- PT Asuransi Staco Mandiri mengklaim penyertaan modal dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk mendekati final dan diharapkan terealisasi sebelum triwulan IV tahun ini berakhir.
Ruhari, Direktur Utama PT Asuransi Staco Mandiri, mengatakan pihaknya masih menjalin komunikasi intensif dengan pihak Bank BJB. Bank daerah itu diperkirakan akan menjadi pemegang saham mayoritas dari perseroan dengan nilai penyertaan di atas Rp60 miliar.
“BJB akan menjadi pemegang saham mayoritas, yang pasti di atas 51%,” kata Ruhari seusai rapat kerja industri perasuransian nasional, Selasa (9/7/2013).
Saat ini, pemegang saham mayoritas dari Staco Mandiri merupakan Dana Pensiun Bank Mandiri Dua dengan porsi kepemilikan sebesar 62,79%.
Dengan masuknya Bank BJB, kepemilikan saham oleh pemegang saham mayoritas itu diperkirakan akan terdilusi.
Selain Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, saham Staco Mandiri juga dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pensiunan Bank Dagang Negara dengan porsi 7,66%.
Saham lainnya dimiliki oleh PT Tugu Pratama Interindo sebesar 6,86%, Dana Pensiun Pertamina 4,85%, Dana Pensiun Karyawan Jamsostek 3,92%.
Selanjutnya Dana Pensiun Karyawan Taspen 3,92%, Dana Pensiun Jasa Raharja 2,74%, Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia 1,96%, PT Quartasonni Puteri 2,87% dan PT Asuransi Ramayana Tbk sebesar 2,42%.
Ruhari mengatakan modal perseroan saat ini sebesar Rp80 miliar atau masih di bawah Rp100 miliar yang harus dimiliki paling lambat pada 31 Desember 2014 seperti yang diatur dalam PP No.81/2008 tentang Perubahan Ketiga atas PP No.73/1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. (ra)