Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia berencana menghidupkan kembali transaksi valuta asing (valas) interbank.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menjelaskan saat mulai menjabat sebagai Gubernur BI jumlah transaksi valas interbank cukup terbatas.
"Saya melihat banyak sekali eksportir dan supplier yang tak menawarkan dolar ke pasar. Hal ini harus dihidupkan kembali,” jelasnya di sela-sela perayaan open house Idulfitri, Kamis (8/8/2013).
Dia mengaku senang karena sampai saat ini pasar valas sudah mulai aktif dan transaksi interbank sudah mulai aktif. “Saya harapkan agar transaksi jual beli di pasar agar lebih aktif lagi, sehingga volume transaksi valas agar lebih tinggi lagi,” ungkapnya.
Namun transaksi valas yang lalu lebih banyak pada transaksi spot. Menurut Agus, idealnya harus ada kombinasi transaksi valas, bukan hanya transaksi spot, tapi juga transaksi swap, repo, term deposit dan forward.
BI, sambungnya, sedang mempersiapkan instrumen-instrumennya sehingga nanti ke depannya transaksi valas akan jauh lebih liquid. Sampai saat ini transaksi swap yang ditawarkan 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan, BI belum berencana mengadakan perubahan waktu.
Seperti yang diketahui, Bank Indonesia menyerap dana valas sebesar US$1,28 miliar melalui lelang FX Swap. FX Swap yang dimenangkan BI terdiri atas tiga seri yakni tenor 1 bulan senilai US$735 juta dengan premi rerata tertimbang Rp46,53, tenor 3 bulan senilai US$250 juta dengan premi Rp144,08 dan 6 bulan senilai US$300 juta dengan premi Rp330,73.
