Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menandatangani perpanjangan bilateral swap arrangement (BSA) dengan Bank of Japan sebagai agen Kementerian Keuangan Jepang sebesar US$12 miliar guna memperkuat cadangan devisa Indonesia.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi A.Johansyah mengatakan BSA dengan Bank of Japan berlaku efektif pada 31 Agustus. "Pembahasan untuk kerja sama serupa juga sedang dilakukan dengan bank-bank sentral di kawasan," katanya Kamis (29/8/2013).
Dia menjelaskan bank sentral menilai bahwa jumlah cadangan devisa yang ada masih cukup untuk menghadapi tekanan pada neraca pembayaran.
Namun demikian, masih tingginya tekanan dan ketidakpastian perekonomian global ke depan memerlukan langkah-langkah antisipasi baik dengan penguatan respons bauran kebijakan maupun ketahanan dalam menghadapi gejolak eksternal, termasuk bantalan kecukupan cadangan devisa secara berlapis (second line of defense).
Cadangan devisa Indonesia tergerus US$5,42 miliar selama Juli 2013, posisi terendah sejak November 2010 sejalan dengan defisit transaksi berjalan selama triwulan III/2013 yang diprediksi mencapai US$5,5 miliar atau 2,5% dari produk domestik bruto.
Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2013 sebesar US$92,67 miliar, turun US$5,42 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya US$98,09 miliar.