Bisnis.com, JAKARTA - Laba perbankan umum nasional pada Juli 2013 mencapai Rp59,39 triliun, tumbuh 12,31% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp52,88 triliun.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kenaikan laba ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp134,72 triliun, dari posisi Rp115,38 triliun.
Adapun kenaikan laba juga didukung dengan meningkatnya pendapatan operasional sebesar Rp28,75 triliun atau meningkat 17,87% dari posisi posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp24,39 triliun. Total net interest margin (NIM) industri perbankan umum meningkat tipis dari 5,41% menjadi 5,46% pada Juli 2013.
Sementara itu, total kredit yang disalurkan selama Januari 2013 hingga Juli 2013 sebesar Rp3.045 triliun, meningkat 22,4% dari posisi Rp2.487 triliun dari periode yang sama tahun lalu.
Bank Indonesia mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) masyarakat yang berhasil dihimpun tumbuh 14,5% menjadi Rp3.392 triliun dari posisi Rp2.961 triliun.
Likuiditas industri perbankan nasional semakin mengetat, tercermin pada rasio pendanaan terhadap pembiayaan (loan to deposit ratio/LDR) pada level 88,68%, ini posisi tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Padahal pada Juli 2012 masih 82,57%.
Industri perbankan umum masih dalam kondisi yang sehat terbukti dengan rasio pemenuhan kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada Juli 2013 berada 18,08% dari posisi 17,28%. Sedangkan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tetap berada pada 74,14%.
Industri perbankan memiliki Return on Assets (ROA) sebesar 3%. Total aset perbankan umum mencapai Rp4.347 triliun atau 14,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3.781 triliun.