Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah harus semakin bersiap diri menghadapi quantitative easing (QE) yang diperpanjang oleh The Federal Reserve.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaadmadja mengatakan penundaan yang dilakukan The Fed memberikan waktu yang lebih untuk menyiapkan segala sesuatu seandainya tapering tersebut dilakukan oleh The Fed.
Dampak stimulus The Fed yang dirasakan oleh pasar adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar karena berkurangnya kebutuhan dolar.
“Dolar dan rupiah sudah menemukan equilibrium baru dilevel Rp11.000 hingga Rp11.800 maka kita sudah bisa lebih mengatur kebutuhan dolar,” ujarnya, Sabtu (21/9).
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan walaupun kondisi perbankan Indonesia sudah llebih baik dari kondisi krisis lalu, tetapi langkah tegas pemerintah tetap diperlukan.
“Pemerintah harus merealisasikan program-program menjaga kestabilan ekonomi Indonesia,” ungkapnya.