Bisnis.com, JAKARTA – Bank Mandiri meluncurkan produk giro, letter of credit, dan remitansi berbasis mata uang China Renminbi guna meningkatkan transaksi perdagangan antara Indonesia dan China serta memperkuat bisnis pembiayaan perdagangan.
Riswinandi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan kehadiran tiga produk Renminbi tersebut akan memudahkan nasabah yang berbisnis dengan mitra di China dan Hong Kong sehingga tidak harus bertransaksi dalam mata uang dolar AS serta mengurangi kebutuhan hedging dan risiko kurs.
“Kami ingin berada pada jalur yang tepat untuk mengoptimalkan keberadaan China sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia dan mitra dagang terbesar Indonesia. Apalagi ke depan, Renminbi juga akan menjadi salah satu mata uang utama pembayaran internasional,” ujarnya dalam Minggu (6/10/2013).
Selama periode Januari—Agustus 2013, nilai transaksi perdagangan Bank Mandiri ke China dan Hong Kong yang menggunakan LC mencapai US$783,43 juta atau sekitar 15,5% dari total transaksi trade LC. Sementara itu, transaksi total trade finance (ekspor-impor LC dan non LC) pada periode yang sama tercatat US$41,02 miliar.
Ekspor dan Impor non migas Indonesia terbesar pada Juni 2013 adalah ke dan dari China. Porsi ekspor ke China dibandingkan total ekspor Indonesia adalah 13,4%, dan porsi impor dari China adalah 19,9%.
Adapun data BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan rata-rata ekspor dan impor Indonesia dari dan ke China dalam 5 tahun terakhir mencapai masing-masing 17,3% dan 28,3%.
Renminbi sendiri saat ini telah menjadi mata uang ketiga dari sisi nilai transaksi dengan menggunakan LC yang mencapai sekitar 4%, dibandingkan dengan US$ (84,4%) dan EUR (7,0%).
Dengan memanfaatkan eksisting nasabah yang memiliki hubungan usaha dengan China dan Hong Kong, Bank Mandiri berharap dapat meraih transaksi ekspor impor transaksi LC dan remitansi dalam Renminbi sekitar equivalent US$300 juta pada akhir 2014. Adapun pengumpulan dana renminbi melalui produk giro dapat mencapai equivalent US$12 juta pada akhir 2014.
“Untuk mendorong pertumbuhan bisnis trade finance Indonesia-China, Bank Mandiri juga akan membuka China Desk di Jakarta dengan memanfaatkan keberadaan Kantor Cabang di Shanghai untuk memberikan advis kepada nasabah perihal regulasi terbaru otoritas perdagangan China,”ujarnya.
Keberadaan China Desk ini juga akan dapat membantu nasabah memperoleh informasi mengenai mitra bisnis yang sesuai jika ingin mengembangkan usaha di China dan Hong Kong.
Di samping produk Renminbi dan China desk, upaya Bank Mandiri meningkatkan trade finance juga dilakukan dengan mengembangkan kerja sama dengan bank-bank internasional yang berkedudukan di China dan Hongkong sebagai bank koresponden.
Beberapa bank tersebut di antaranya: Bank of China Ltd, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Agricultural Bank of China, China Construction Bank, The Export Import Bank of China, Bank of China Hong Kong dan Hangseng Bank Ltd.