Bisnis.com, JAKARTA—Bisnis reasuransi kendaraan bermotor menurun pada paruh pertama tahun ini, di antaranya disebabkan oleh meningkatnya retensi sendiri oleh perusahaan asuransi.
Presiden Direktur PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) Robi Loho mengatakan bisnis reasuransi kendaraan bermotor yang masuk ke reasuransi saat ini terbatas hanya pada perlindungan atas risiko bencana katastropik, sehingga premi yang masuk cenderung menurun dibandingkan periode sebelumnya.
“Itu yang masuk ke reasuransi cuma katastropik saja,” katanya di sela Bisnis Indonesia Insurance Award 2013, Selasa (8/10/2013).
Mengantisipasi penurunan bisnis ini, sejak tahun lalu Marein menggeser fokus bisnisnya ke lini reasuransi jiwa yang dinilai lebih menguntungkan secara bisnis.
Pada 2012, kontribusi premi reasuransi jiwa mencapai 76,4% dari total premi Rp720 miliar. Pada tahun sebelumnya, sumbangan premi dari lini bisnis ini hanya sekitar 69,4% dari total premi Rp625 miliar.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pada semester I/2013, perolehan premi reasuransi kendaraan bermotor tercatat Rp75,83 miliar, turun 5,1% dibandingkan dengan Rp79,91 miliar premi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebaliknya, pembayaran klaim justru meningkat. Pada semester I/2013, klaim yang dibayarkan industri reasuransi untuk lini bisnis kendaraan bermotor mencapai Rp54,53 miliar, naik 34,1% dibandingkan dengan Rp40,66 miliar pada semester I/2012.