Bisnis.com, JAKARTA – PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk mendapatkan pinjaman sebesar US$500 juta dari 20 bank untuk pendanaan dan pertumbuhan usaha perseroan dalam lima tahun ke depan.
Kredit sindikasi dari 20 bank itu juga akan digunakan perseroan untuk membayar kembali semua outstanding pinjaman.
Bertindak sebagai coordinating banks adalah Citi dan DBS Indonesia, sedangkan mandated lead arrangers dan bookrunners terdiri dari Citi, DBS, ANZ, dan SMBC.
Managing Director Head of Citi Indonesia's Corporate & Investment Banking Kunardy Lie mengungkapkan respon bank peserta sindikasi cukup positif sehingga terjadi oversubscription.
"Kinerja positif perseroan cukup membuat kreditur tertarik sehingga Charoen Pokphand meningkatkan pinjaman dari US$400 juta menjadi US$500 juta," tutur Kunardy, Senin (21/10/2013).
Fasilitas kredit tersebut merupakan unsecured basis atau tidak ada aset perusahaan yang dijaminkan.
Kredit terdiri dari fasilitas pertama amortizing term loan senilai US$130 juta dan Rp800 miliar bertenor 5 tahun.
Sementara itu, fasilitas kedua revolving credit senilai US$195 juta dan Rp2,1 triliun bertenor 3 tahun disertai dua pilihan perpanjangan dengan diskresi dari kreditur.
Bank-bank yang memberikan kredit sindikasi yakni Citi Bank, Bank DBS Indonesia, Bank ANZ Indonesia, Sumitomo Mitsui Banking Corp, BII, Rabobank International, Aozora Asia Pacific Finance Limited, Emirates NBD PJSC cabang Singapura, Land Bank of Taiwan cabang Singapura, dan Bank Mizuho Indonesia.
Selain itu, juga ada Bank of China Limited, Bank of Taiwan cabang Singapura, CTBC Bank cabang Singapura, Mega International Commercial Bank, The Bank of East Asia cabang Singapura, Chang Hwa Commercial Bank cabang Singapura, First Commercial Bank cabang Singapura, Hua Nan Commercial Bank cabang Singapura, Taipei Fubon Commercial Bank, dan Taiwan Cooperative Bank.
