Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Gelar RDG, Bankir Inginkan BI Rate Bertahan

Tekanan suku bunga tinggi membuat pelaku perbankan mengharapkan Bank Indonesia (BI) menjaga suku bunga acuan (BI Rate) tak berubah di level 7,5% meski kondisi moneter belum se penuhnya pulih
Diharapkan BI Rate tidak naik
Diharapkan BI Rate tidak naik

Bisnis.com, JAKARTA—Tekanan suku bunga tinggi membuat pelaku perbankan mengharapkan Bank Indonesia (BI) menjaga suku bunga acuan (BI Rate) tak berubah di level 7,5% meski kondisi moneter belum se penuhnya pulih.

Bank Indonesia dijadwalkan melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini (Kamis, 9/1) untuk memutuskan kebijakan moneter yang salah satunya berupa tingkat suku bunga BI Rate. RDG kali ini menjadi yang pertama setelah fungsi pengawasan dan pengaturan perbankan dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini mengungkapkan level BI Rate 7,5% saat ini telah cukup kondusif bagi bisnis perbankan. “Kami berharap BI Rate
tak naik dalam waktu dekat ini. Inflasi sudah terkendali dan tak perlu mendesak untuk menaikkan BI Rate,” tuturnya, Rabu (8/1/2014).

Zulkifli memprediksikan BI Rate masih sulit untuk turun karena defisit transaksi berjalan yang masih besar. Di sisi lain, lanjutnya, industri perbankan harus menjaga laju pertumbuhan bank dan kualitas aset.

Presiden Direktur PT Bank Cental Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengungkapkan sebelum BI menaikkan BI Rate, bunga di pasar sudah bergerak naik terlebih dahulu, karena
likuiditas makin mengetat. “Karena suku bunga sudah naik terlebih dahulu, jadi BI tak perlu lagi menaikkan suku bunga.”

Direktur Keuangan PT Bank Danamon Tbk., Vera Eve Lim memprediksi BI Rate akan tetap pada level 7,5%.”Indikatornya inflasi bulan lalu cukup rendah, prediksi
inflasi tahun ini juga cukup rendah dibandingkan dengan tahun lalu.”

Bahkan, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Glen Glenardi mengharapkan agar tingkat bunga acuan tersebut diturunkan. “Paling tidak, BI Rate ditahan dan jangan dinaikkan
lagi. Kalau BI Rate dinaikkan lagi, maka market akan menjadi susah,” ungkapnya.

Selengkapnya baca: http://epaper.bisnis.com/index.php/PopPreview?IdContent=14&PageNumer=1&ID=129345

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bisnis Indonesia (9/1/2014)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper