Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk. ingin menjalankan bisnis sebagai bank persepsi di Myanmar dengan merangkul sejumlah BUMN pada tahun ini.
“Ini bukan dalam rangka lending tapi transactional banking, banyak perusahaan Indonesia di luar negeri khususnya BUMN,” ujar Division Head Senior Vice President BNI A. Firman Wibowo saat mewakili BNI penghargaan dalam ajang penghargaan 7th Annual Deal & Solutions Award di Malaysia, Kamis (23/1/2014).
Dia mengatakan saat ini di Myanmar sekitar 20 BUMN yang melakukan investasi jangka panjang. Menurutnya paling tidak investasi dilakukan lebih dari 15 tahun dengan perkiraan masing-masing bisa menembus US$20 juta.
“Kalau rata-rata segitu kira-kira BNI bisa kelola dana US$400 juta, itu cukup besar,” katanya.
Meski begitu dia memperkirakan untuk tahun pertama sebagai bank persepsi di Myanmar keuntungan yang didapat belum terlalu besar. Minimal keuntungan Rp10 miliar di tahun pertama, katanya, sudah cukup baik.
Dia menyebutkan saat ini bisnis mereka di Myanmar sedang dalam proses realisasi. Selain membidik BUMN, BNI juga akan menjajaki kerja sama dengan perusahaan dan vendor lain yang menjadi mitra perusahaan sejumlah pelat merah itu. “Tentu ada supply chain, yang jelas kami akan perkuat transactional banking di sana.”
BNI dianugerahi Best Remittances Provider 2013 dan Best Cash Management 2013 oleh Alpha Southeast Asia Magazine. Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
General Manager Transactional Banking Services BNI Iwan Kamaruddin mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai terobosan dalam berbagai layanan. Dia menegaskan penghargaan tersebut merupakan salah satu bukti BNI mampu tampil menjadi sebagai instansi perbankan yang menonjol dan baik dalam segi bisnis.