Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mempredikasikan tahun ini aksi akuisisi oleh investor asing terhadap perusahaan asuransi jiwa di Indonesia masih berlanjut.
Ketua AAJI Hendrisman Rahim mengatakan dengan adanya ketertarikan investor asing, maka tahun ini kemungkinan akan ada beberapa perusahaan asuransi jiwa yang berubah status menjadi joint venture.
“Akan lebih banyak lagi asuransi jiwa yang jadi joint venture,” katanya Senin (3/2/2014).
Menurutnya, banyak investor asing dari wilayah Asia yang masih melirik industri asuransi jiwa di negara ini. Dia mencontohkan, investor asing yang tertarik berasal dari Jepang dan Korea.
Asosiasi, lanjutnya, menargetkan pada 2015 industri asuransi jiwa di Indonesia dapat mencatat aset hingga Rp500 triliun dengan jumlah agen mencapai 500.000 orang.
Pada tahun lalu, industri asuransi jiwa membukukan aset sekitar Rp280 triliun dengan jumlah agen sekitar 340.000 orang.
Hendrisman optimistis industri asuransi jiwa dapat mencapai target yang telah ditentukan. Dia menggambarkan jika setiap perusahaan mampu menoreh pertumbuhan 20% hingga 30% saja, maka aset Rp500 triliun bisa tercapai.
Untuk mendongkrak pertumbuhan asuransi jiwa, lanjutnya, asosiasi mendorong perusahaan untuk memasarkan asuransi mikro. Bahkan AAJI juga tengah menggodok produk asuransi jiwa mikro yang dapat dipasarkan bersama-sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel