Bisnis.com, JAKARTA – Prospek bisnis bank devisa dalam 1-2 tahun mendatang dinilai kurang menjanjikan. Kondisi ekonomi global saat ini belum terlalu menguntungkan untuk memperkuat bisnis tersebut.
Peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia I Kadek Dian Sutrisna Artha mengatakan sebagian bank saat ini justru tidak lagi fokus menjalankan fungsi tradisional. Mereka cenderung memilih investasi lain, seperti di pasar keuangan yang dinilai lebih menguntungkan ketimbang mengandalkan dana pihak ketiga dan kredit.
“Saat ini perbankan mengalami masalah dalam penyaluran kredit, kondsi BI Rate juga naik yang memicu penurunan kredit, padahal sebenarnya 90% sektor riil pembiayaannya dari perbankan,” katanya kepada Bisnis.com.
Dia menilai sektor riil adalah salah satu harapan utama bagi sektor perbankan saat ini jika ingin tumbuh organik. Sektor perbankan, katanya, harus memperkuat fungsi intermediasi dan memberi porsi lebih pada sektor riil.
“Sekarang kondisinya beda, karena perbankan melihat ada insentif lain bagi mereka untuk melakukan investasi di pasar finansial.”