Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadiah Dorong Nasabah Menabung

Kalangan bankir menilai pemberian hadiah kepada nasabah bisa memicu semangat menabung mesti bakal meningkatkan cost of fund.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Kalangan bankir menilai pemberian hadiah kepada nasabah bisa memicu semangat menabung mesti bakal meningkatkan cost of fund.

Direktur Konsumer PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. Arie Yulianto menilai pemberian hadiah kepada nasabah  telah dilakukan sejak dahulu, untuk menjaga loyalitas dan semangat menabung nasabah perseroan.

Arie tak menampik bahwa secara industri kondisi perbankan kini agak ketat, sehingga untuk mendapatkan likuiditas bank harus membayar mahal.

Namun, strategi pemberian hadiah dalam undian bagi perseroan sudah berjalan sejak lama.

“Dalam pemberian hadiah kepada nasabah bank tentunya sudah melalui perhitungan cost and benefit serta target yang akan dicapai,” ungkapnya via selular pada Bisnis, Jumat (7/3/2014).

Akibat dari pemberian hadiah kepada nasabah, dia mengungkapkan akan terjadi peningkatan cost of fund, tetapi untuk mengatur cost of fund, perseroan telah mengatur kebijakan serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian hadiah.

Bank Indonesia tengah mengingatkan kepada bank-bank yang memberikan hadiah pada nasabah agar bersaing sehat dengan bank-bank lain.

Berdasarkan data BI dari analisis uang beredar, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan hingga Januari 2014 mencapai Rp3.509 triliun.

Porsi DPK paling besar diraup Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) dengan nilai Rp1.659 triliun, disusul dengan bank persero Rp1.201 triliun.

Sementara itu, himpunan DPK bank asing dan campuran masih lebih besar dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) yakni Rp308,4 triliun.

Sedangkan himpunan DPK BPD mencapai Rp291,8 triliun dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai Rp47,9 triliun.

Dari sisi mata uang, total DPK di perbankan dalam rupiah mencapai Rp2.920 triliun dan valuta asing (valas) mencapai Rp588 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper