Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Harus Antisipasi Peningkatan Kredit Macet

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan bencana alam yang tak bisa dihindari serta kondisi politik Indonesi ayng belum bisa diprediksikan, rasio kredit bermasalah (NPL) diprediksikan bakal meningkat.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah ketidakpastian ekonomi dan bencana alam yang  tak bisa dihindari serta kondisi politik Indonesia belum bisa diprediksikan, rasio kredit bermasalah (NPL) diprediksikan berpotensi meningkat.

Direktor, Rating and Research ICRA Indonesia Joko W. Widodo mengungkapkan NPL bisa mencapai 2% tahun ini, untuk mengantisipasi NPL, bank harus mengenal dan menganalisis subjek yang meminjam.

Tahun ini, Joko menyarankan agar bank memberikan pinjaman hanya kepada pihak-pihak yang mampu mengembalikan pinjaman. Dia menyarakan agar bank tidak seagresif tahun sebelumnya. Meski ada sektor-sektor yang menarik menurut bank, tetapi secara spesifik, bank harus mengenal debitur dari sisi manajemen risiko.

"Tahun lalu cukup menantang dan NPL mencapai 1,8% dan tren tahun ini adalah peningkatan. Bila NPL di level 2% hal tersebut masih bagus," ungkap Joko.

Lanjutnya, bila bank mencatatkan NPL neto 5% maka status kualitas bank tersebut harus diperhatikan.

Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/2/PBI/2013 tentang Penerapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum Konvensional tertulis bahwa bank dinilai memiliki potensi kesulitan yang membahayakan kelangsungan usaha, bila NPL secara neto mencapai 5% dari total kredit.

Untuk menyiasati peningkatan NPL, Joko mengungkapkan bank cenderung menaikkan pencadangan/ provisi agar rasio kenaikan NPL bisa ditekan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper