Bisnis.com, JAKARTA - Rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dinilai telah dipolitisasi oleh sejumlah pihak dengan target tertentu.
Anggota Komisi XI DPR, Arif Budimanta mengatakan sebenarnya rencana tersebut tidak masalah sepanjang prosesnya transparan dan akuntabel.
“Transparansi dan tata kelola yang baik menjadi syarat utama. Akuisisi tidak masalah,” ujarnya Ahad (27/4/2014).
Menurutnya, sejumlah manuver politik dilakukan oleh sejumlah pihak menyikapi rencana akuisisi tersebut. Bentuknya antara lain berupa aksi massa yang dikaitkan dengan momen Pemilu Presiden.
Hal semacam itu kontraproduktif dan justru merugikan kedua belah pihak, baik Bank BTN maupun Bank Mandiri sebagai perusahaan publik.
“Nantinya akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Sebaiknya jangan kaitkan dengan kontestasi politik,” katanya.
Pengamat perbankan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Zakir Mahmud justru menilai akuisisi Bank BTN oleh Bank Mandiri akan memperkuat struktur perbankan di Indonesia.
“Jika struktur perbankan kita kuat, maka bank di Indonesia akan mampu bersaing, bukan hanya dengan bank asing yang beroperasi di Tanah Air, melainkan juga di tingkat regional,” ujarnya.