Bisnis.com, BOGOR - Pengamat properti Panangian Simanungkalit mengatakan BTN merupakan bank yang mempunyai peran yang sangat strategis, khususnya dalam upaya menyejahterakan rakyat di sektor perumahan.
Bank tersebut adalah satu-satunya bank yang memiliki konsentrasi utama dalam menjalankan kebijakan perumahan rakyat yakni dalam penyaluran kredit dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Mayoritas atau sampai 99% penyaluran FLPP selama ini disalurkan oleh BTN.
“BTN ini seharusnya dijamin untuk tetap berjalan dan pemerintah dapat memperbesar perannya. BTN memiliki karakteristik yang tidak dimiliki bank lainnya, di mana dia memonopoli pasar perumahan yang sangat besar,” tuturnya dalam diskusi Memperkuat Posisi dan Peran BTN sebagai Bank Perumahan di Indonesia di Puncak, Jumat (2/5/2014).
Menurutnya, jumlah backlog (kebutuhan rumah) akan meningkat jika terjadi akusisi dan fungsi BTN berubah. Tanpa adanya akusisi saja, jumlah backlog terus tumbuh tinggi.
“Jika terjadi akusisi, tidak ada satu orang pun hingga saat ini yang bisa menjamin bahwa misi, tujuan, dan peran BTN akan tetap eksis,” ungkapnya.
Dia menghitung selama 38 tahun berdiri, BTN telah menyalurkan kredit pemilikan rumah sekitar 3,7 unit senilai Rp205 triliun. Jika diasumsikan satu unit rumah dihuni oleh empat orang, BTN telah merumahkan sekitar 15 juta jiwa hingga saat ini.
