Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memastikan keamanan dana nasabah yang mengalami pemblokiran kartu debit (ATM).
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan keputusan Bank Mandiri untuk memblokir kartu debit tersebut merupakan respons cepat dari sistem telah berlaku di perseroan guna memastikan seluruh transaksi dan dana nasabah aman.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan nasabah yang terjadi akibat pemblokiran kartu kredit tersebut," katanya dalam siaran pers, Kamis (15/5/2014).
Namun demikian, sambungnya, nasabah tidak perlu cemas dan khawatir karena Bank Mandiri memastikan keamanan dana nasabah. Untuk itu, dia mengimbau nasabah segera datang ke cabang bank terdekat dan mengganti kartu ATM lamanya dengan yang baru secara gratis.
Menurut Budi, Bank Mandiri telah menerapkan sistem IT perbankan yang update dan handal untuk memastikan bahwa seluruh dana nasabah di Bank Mandiri aman.
”Setiap tahun Bank Mandiri melakukan investasi besar untuk memperkuat sistem IT dan menjaga agar mampu mendeteksi upaya fraud sejak dini,” jelasnya
Budi berharap, setiap nasabah dapat menjaga dengan baik keselamatan kartu dan personal indentification number (PIN), termasuk mengganti PIN secara berkala untuk menghindari kemungkinan penggunaan kartu debit oleh pihak yang tidak berwenang.
Pada Sabtu pekan lalu (10/5/2014), Bank Mandiri menerima informasi dari bank lain bahwa diduga telah terjadi penggandaan kartu di beberapa ATM, termasuk ATM Mandiri.
Atas informasi tersebut, Bank Mandiri kemudian melakukan pemeriksaan dan mengidentifikasi sejumlah 1.214 kartu yang diduga terkena penggandaan kartu dan sebanyak 6 ATM yang kemungkinan besar pernah dipasang skimmer.
"Setelah kami cek, ada beberapa nasabah yang pernah bertransaksi di situ. Demi keamanan dana nasabah, kami memblokir rekening mereka dan meminta mereka mengganti kartu. Ini merupakan keputusan terbaik bagi nasabah dan Bank Mandiri," tuturnya.