Bisnis.com, JAKARTA—Total aset reasuransi syariah hingga akhir Maret tahun ini belum menunjukkan pertumbuhan dari posisinya pada akhir Desember tahun lalu.
Berdasarkan pada data perkembangan IKNB syariah yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada akhir 2013, perusahaan reasuransi yang mengelola bisnis syariah membukukan total aset senilai Rp738 miliar.
Hingga kuartal pertama tahun ini, angka tersebut belum bergerak naik atau turun.
Total aset tersebut dihimpun dari tiga perusahaan reasuransi yang terdaftar di otoritas, yakni PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo), PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein), dan PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re).
Presiden Direktur Marein, Robby Loho mengatakan kontribusi lini syariah pada bisnis reasuransi perusahaannya masih tergolong kecil.
“Kontribusinya hanya sekitar 5% atau 6%,” katanya. Dari total kontribusi tersebut, asuransi jiwa memberi kontribusi lebih besar dibandingkan dengan asuransi umum.
Marein mulai mengelola bisnis reasuransi syariah pada 2006. Menurut Robby, ke depan, Marein akan memperkuat bisnis syariah. “Keterbatasan ahli di bidang syariah mungkin memberi pengaruh dari belum berkembangnya bisnis ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur IKNB Syariah OJK Moch Muchlasin mengatakan, pada 2013 total aset reasuransi syariah ketiga perusahaan tersebut tumbuh cukup signifikan, sebesar 24,66% jika dibandingkan 2012.
Pada 2013, total aset yang dibukukan reasuransi syariah senilai Rp738 miliar, sedangkan pada tahun sebelumnya total aset berada di angka Rp592 miliar.
Dari total aset tersebut, Reindo membukukan aset terbesar, yaitu Rp382,18 miliar pada 2013 atau tumbuh 28,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp297,31 miliar. Reindo memulai bisnis syariahnya sejak 2004.