Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Bank Pundi Melonjak 92,8%, Tembus Rp21,2 Miliar

Bank Pundi berhasil membukukan laba bersih Rp21,2 miliar pada kuartal I/2014, melonjak 92,8% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Rp3,5 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Pundi berhasil membukukan laba bersih Rp21,2 miliar pada kuartal I/2014, melonjak 92,8% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Rp3,5 miliar.

Paulus Wiranata, Direktur Utama Bank Pundi, mengatakan kenaikan lama terutama disebabkan oleh penurunan pembentukan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) kredit sebesar Rp51,6 miliar atau 65,53% seiring dengan peningkatan kualitas kredit.

“Selain itu, kenaikan pendapatan operasional lainnya meningkat 27,4% yang dihasilkan dari pendapatan administrasi kredit, sejalan dengan pertumbuhan kredit,” katanya dalam siaran pers Paparan Kinerja Keuangan Bank Pundi per 31 Maret 2014, Selasa (10/6/2014).

Maximianus Djiwanto, Direktur Keuangan Bank Pundi, menambahkan Bank Pundi juga mencatat pertumbuhan kredit gross hingga akhir Maret 2014 menjadi Rp7,03 triliun atau naik 3,69% dari posisi akhir Desember 2013.

Dari jumlah kredit tersebut, lanjutnya, kredit mikro gross sebesar Rp6,8 triliun dengan jumlah debitur lebih dari 110.000 pengusaha mikro.  Seiring dengan hal tersebut, total aset tumbuh menjadi Rp9 ,2 triliun dari posisi akhir Desember 2013 sebesar Rp9 triliun.

Dana pihak ketiga juga tumbuh menjadi Rp7,7 triliun dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2013 sebesar Rp7,6 triliun.

Meski deposito masih merupakan porsi terbesar pada struktur DPK (dana pihak ketiga) Bank Pundi, tetapi seiring dengan strategi Bank Pundi untuk terus meningkatkan dana murah, maka hingga akhir Maret 2014, jumlah tabungan meningkat 9,39% menjadi Rp664,82 miliar.

Pertumbuhan kredit juga diiringi rasio NPL net yang relatif stabil, yaitu 4,01% atau turun 0,21% dari periode yang sama tahun sebelumnya 4,22%.

Rasio lainnya juga terjaga dengan baik seperti CAR pada level 10,92%, diatas ketentuan minimum yang dipersyaratkan Bank Indonesia. ROA menjadi 1,27% dan ROE 11,31% membaik seiring dengan peningkatan laba perseroan.

NIM sedikit menurun menjadi 11,94% pada akhir Maret 2014 dibandingkan dengan posisi Maret 2013 sebesar 14,47%. “Hal ini sebagai dampak  dari kenaikan BI Rate yang terjadi belakangan ini,” tulis siaran pers tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper