Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan bank asing masih optimistis kinerja tahun ini bakal moncer. Directory Country Head Financial Institutions Corporate & Institional Client Standard Chartered Bank Rizki Pribadi Hasan mengatakan Indonesia memiliki banyak potensi di mata investor. Pertumbuhan bisnis Standard Chartered Bank di Indonesia pun cukup baik bahkan di atas pencapaian global.
“Kami tetap tumbuh sesuai pasar. Di Indonesia kami bisa tumbuh 15% sampai 17% dari sisi aset, Bank Indonesia kan juga tidak menghendaki pertumbuhan agresif,” katanya pekan lalu.
Dia tidak menampik dinamika ekonomi global dan nasional belakangan cukup menantang. Namun dia meyakini saat ini peluang untuk berkembang masih terbuka lebar, termasuk untuk penyaluran kredit. Rizki mengatakan pihaknya juga masih memiliki sejumlah komitmen kredit sindikasi tahun ini.
Belum lama ini Standard Chartered Bank, Deutsche Bank, dan International Finance Corporation (IFC) resmi menandatangani kerja sama pembiayaan dengan Indonesia Infrastructure Finance (IIF) senilai US$250 juta. Kredit sindikasi tersebut melibatkan 12 bank, di mana Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank masing-masing akan meng-arrange kredit sebesar US$200 juta.
Dia menyebutkan pinjaman tersebut diberikan dengan suku bunga yang kompetitif mengacu pada LIBOR (London Interbank Offered Rate). Menurutnya pinjaman yang diberikan kali ini adalah pinjaman pertama untuk perusahaan di Indonesia dalam jangka waktu 5 tahun. “Kalau biasanya rata-rata hanya 3 tahun.”