Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Likuiditas Longgar, Bank Asing Adem Ayem

Kondisi likuiditas di kalangan perbankan nasional rupanya tak terlalu dirasakan bank asing. Mereka menilai saat ini likuiditas masih longgar meski tidak menampik loan to deposit ratio mulai naik.
  Citibank menilai kondisi likuiditas perbankan masih normal. /
Citibank menilai kondisi likuiditas perbankan masih normal. /

Bisnis.com, JAKARTA—Kondisi likuiditas yang ketat di kalangan perbankan nasional rupanya tak terlalu dirasakan bank asing. Mereka menilai saat ini likuiditas masih longgar meski tidak menampik loan to deposit ratio mulai naik.

Citi Country Officer Citibank Indonesia Tigor M Siahaan mengatakan sejatinya kondisi likuiditas perbankan masih normal. Hal itu terbukti dengan masih banyaknya time deposit ke Bank Indonesia. Namun menurutnya tren LDR di kalangan perbankan mulai tinggi mencapai 90%.

“Tapi di Citibank LDR kami sekitar 70%, jadi masih cukup longgar,” katanya belum lama ini

Menurutnya hingga akhir tahun ini Citibank menargetkan dapat menjaga LDR di kisaran 78% hingga 79%. Hal itu sejalan dengan target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dipatok di kisaran 13% hingga 15% tahun ini.

Dia menambahkan pertumbuhan kredit Citibank tahun ini masih sesuai dengan arahan regulator di kisaran 17%. Dia optimistis animo kredit masih cukup baik lantaran banyak perusahaan asing yang terus berinvestasi di Indonesia. Dia meyakini tren semacam ini masih akan berlanjut pada 2015.

Meski begitu Tigor menilai perbankan perlu memacu sumber pendanaan baru agar kredit dapat berkembang. Apalagi saat ini tak sedikit korporasi yang memilih penerbitan obligasi maupun sekuritisasi sebagai alternatif pendanaan selain pinjaman bank.

Dia mengatakan kalangan perbankan perlu meningkatkan pendanaan pasar keuangan maupun luar negeri. Alternatif lainnya, kata Tigor, adalah islamic financing. “Banking saat ini memang masih menjadi back bone, tapi saya merasa perlu ada pengembangan dari capital market sebagai penopang,” katanya.

Dia optimistis perbankan nasional masih mampu tumbuh tahin ini. Apalagi saat ini regulasi dan pengawasan ditangani satu pintu oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper