Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Direktur Utama sekaligus Plt Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy menilai rencana merger kedua bank besar di negeri tetangga, Malaysia CIMB Group dengan RHB Capital dan Malaysia Building Society memprediksikan tidak akan memberikan pengaruh pada industri perbankan di Tanah Air.
"Saya rasa pengaruhnya tidak akan banyak, karena kita [industri perbankan] punya market share sendiri," ungkapnya pada Bisnis, Senin (15/7/2014)
Roy menilai aksi korporasi tersebut tidak terjadi di Indonesia, lanjutnya, hal tersebut tidak akan berdampak signifikan. Namun untuk memperkuat struktur dan sistem perbankan, maka diperlukan sumber daya manusia yang kompetitif.
Untuk menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA) 2020, Roy menilai BI sangat antisipatif terhadap aturan serta persiapan peningkatan struktur permodalan dengan penerapan basel 3.
“Kami juga aktif berdikasi dengan BI dan OJK guna mengantisipasi jika memerlukan modal dikemudian hari,” ungkapnya.