Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEGADAIAN MANADO: Bukukan Omzet Rp3,48 Triliun

PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah V Manado meraup omzet Rp3,48 triliun pada semester I/2014 atau 39,02% dari target hingga akhir tahun sebesar Rp8,92 triliun.Sementara itu, laba bersih Pegadaian Manado tercatat Rp100,65 miliar sepanjang 6 bulan pertama tahun ini atau 36,27% dari target hingga akhir tahun Rp277,48 miliar.

Bisnis.com, MANADO—PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah V Manado meraup omzet Rp3,48 triliun pada semester I/2014 atau 39,02% dari target hingga akhir tahun sebesar Rp8,92 triliun.

Sementara itu, laba bersih Pegadaian Manado tercatat Rp100,65 miliar sepanjang 6 bulan pertama tahun ini atau 36,27% dari target hingga akhir tahun Rp277,48 miliar.

“Lazimnya memang, pada semester I harus bisa 50% dari target. Akan tetapi, kondisinya ya apa boleh buat,” kata Pimpinan Wilayah Pegadaian Manado Marshall Aritonang, Kamis (7/8/2014).

Pegadaian Manado mencatatkan perlambatan penyaluran pembiayaan (outstanding loan) sepanjang semester I/2014 akibat dari pengaruh kondisi makroekonomi yang memengaruhi daya beli masyarakat.

Dia menuturkan outstanding loan perusahaan pembiayaan pelat merah itu hanya Rp2,02 triliun selama 6 bulan pertama tahun ini atau 80,3% dari target Rp2,5 triliun.

Menurutnya, perlambatan itu disebabkan terutama oleh harga emas yang berada di bawah ekspektasi awal perseroan.

“Saat pembuatan RKAP [rencana kerja dan anggaran perusahaan] tahun lalu, harga emas berada di kisaran Rp500.000 per gram, tetapi sekarang di bawah itu,” katanya.

Kondisi tersebut, ungkap Marshall, berimbas pada kinerja perusahaan yang tidak terlalu cemerlang. Pihaknya masih fokus melakukan reorganisasi hingga semester I/2014, sehingga belum gencar melakukan pemasaran produk.

Hal itu dilakukan dengan cara meningkatkan status kepala cabang menjadi deputi dan memberikan kewenangan lebih kepada setiap cabang untuk mencapai target bisnis.

Sebagai informasi, Pegadaian Kantor Wilayah V Manado memiliki enam area kerja, mulai dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Dia memproyeksikan kredit akan lebih tinggi pada semester II karena banyak aktivitas bisnis umumnya bertumbuh di semester II. Selain itu, perseroan akan menggunakan jurus “jemput bola” pada 6 bulan kedua tahun ini karena reorganisasi manajemen dan sistem telah berjalan dengan baik.

“Strategi jemput bola dilakukan dengan menyasar komunitas-komunitas agama, profesi, dan lainnya,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper