Bisnis.com, JAKARTA— Kelompok bank nasional telah menyalurkan kredit sindikasi senilai US$561,16 juta hingga pertengahan tahun ini, atau tumbuh 13,9% dari total pembiayaan sindikasi melalui perbankan maupun institusi keuangan non-bank.
Berdasarkan data Bloomberg yang dihimpun Bisnis Senin (11/8/2014), total pembiayaan sindikasi loan mandated arranger pada kuartal II/2014 mencapai US$4,48 miliar. Hingga Juni 2014, porsi bank nasional mencapai 12,5% dari total penyaluran kredit sindikasi.
Adapun PT Bank CIMB Niaga Tbk tercatat sebagai penguasa terbesar penyaluran kredit sindikasi untuk kelompok bank nasional, dengan nilai US$202,43 juta atau memiliki pangsa pasar sekitar 4,5%.
Bank CIMB Niaga menyalurkan dananya kepada tiga perusahaan yakni PT Astra Sedaya Finance senilai US$39,41 juta, PT Matahari Departement Store Tbk senilai US$81,01 juta, dan perusahaan investasi milik Salim Group yakni Gallant Venture Ltd senilai US$82 juta.
Menyusul Indonesia Eximbank menyalurkan pembiayaan sindikasi senilai US$134,44 juta, PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk masing-masing senilai US$73,26 juta, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk US$44,44 juta dan PT Bank Pan Indonesia Tbk senilai US$33,33 juta.
Di tengah melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Tanah Air, ternyata hal tersebut juga berimbas pada kredit sindikasi.
Pada pertengahan tahun lalu, jumlah kredit sindikasi yang disalurkan mencapai US$4,57 miliar. Bila dibandingkan, kredit sindikasi mencatatkan terkontraksi hingga 1,96% selama setahun terakhir dari Juni 2014.
Direktur Utama Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid mengungkapkan terjadi perlambatan pada setiap sektor, hal tersebut pun berdampak terhadap penyaluran fungsi intermediasi.
Kredit Sindikasi Hingga Kuartal II/2014 | |
Bank | Nilai (US$Juta) |
CIMB Niaga | 202,43 |
Indonesia Eximbank | 134,44 |
BNI | 73,26 |
BCA | 73,26 |
BRI | 44,44 |
Panin Bank | 33,33 |
Total | 561,16 |
Sumber: Bloomberg, diolah |