Bisnis.com, JOMBANG - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta agar 10 jenis penelitian bahan baku obat (BBO) oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) segera diimplementasikan oleh perusahaan farmasi berpelat merah.
"Waktu itu ada 11 jenis produk bahan baku obat yang dijadikan penelitian, lalu dipilih lah garam farmasi yang lebih mudah untuk digarap tahun ini. Saya minta sisanya dipilih, dipraktikkan dan diimplementasikan. Asal mau ya semua bisa cepat dilakukan," katanya di sela-sela acara Ground Breaking Pabrik Garam Farmasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk, di Jombang, Jawa Timur, Kamis (14/8/2014).
Dahlan mengatakan Kimia Farma sudah disinergikan dengan PT Garam (Persero) untuk menyuplai kebutuhan garam bagi pabrik garam farmasi milik Kimia Farma yang dibangun tahun ini. Kedepan, katanya, setiap perusahaan BUMN akan terus disinergikan satu sama lain sesuai dengan hasil peneilitan BBO.
"Nanti Kimia Farma harus menangani apa, lalu PT Bio Farma dengan apa dan siapa, lalu PT Indofarma membuat apa, termasuk mengimplementasikan penelitian-penelitian dari Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, dan lainnya. Contoh kongkrit yang saat ini adalah obat hipertensi dari Unpad dan pil KB untuk pria ini sudah diteliti," ujarnya.
Dia menambahkan membuat sendiri bahan baku obat tersebut mendesak dilakukan karena selama ini industri farmasi masih ketergantungan impor hingga 95%.
"Kalau dari yang kecil dan lebih mudah dikerjakan dulu, maka hasilnya bisa lebih besar, dan pasarnya pasti ada. Dari penelitian itu, mungkin ada 4 penelitian yang mudah diimplemantasikan dalam waktu dekat," imbuhnya.
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang mengatakan pihaknya saat ini tengah mendorong pengembangan BBO agar industri farmasi tidak lagi ketergantungan bahan impor yang menyebabkan harga obat menjadi mahal.
"Ada beberapa strategi yang diterapkan untuk mendorong ini, yakni mengembangkan kebijakan untuk pengembangan produk BBO, mensinergikan dunia usaha dan pemerintah, memperkuat riset yang berorientasi pada kebutuhan dan meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi," jelasnya.