Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HOLDING BUMN: Dahlan Tak Restui IPO PTPN III, Simak Alasannya

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tidak merestui induk holding BUMN Perkebunan yakni PT Perkebunan Nusantara III (Persero) go public.
Menteri BUMN Dahlan Iskan /Bisnis.com
Menteri BUMN Dahlan Iskan /Bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tidak merestui induk holding BUMN Perkebunan yakni PT Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk go public.

Dia beralasan PTPN III sebaiknya tidak melakukan penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) di pasar modal dalam waktu dekat.

"Nanti yang sudah siap IPO PTPN VII, kalau PTPN III sebagai induk jangan dulu," ungkapnya saat launching holding BUMN Perkebunan dan Kehutanan di Kantor Pusat PTPN XI Surabaya, Kamis (2/10/2014).

Selain kesiapan menggelar IPO, PTPN VII juga tengah membutuhkan dana yang mendesak. Pasalnya, PTPN VII memiliki utang Rp5 triliun sejak beberapa tahun lalu yang digunakan untuk penanaman sawit dalam jumlah besar.

Ketimbang membayar bunga dan cicilan hingga ratusan miliar rupiah, sambungnya, lebih baik PTPN VII IPO dan dapat meraih dana dari masyarakat.

Perolehan dana hasil IPO itu nantinya akan digunakan untuk membayar utang sehingga perseroan tak lagi dibebani oleh bunga dan cicilan. Dengan begitu, kinerja PTPN VII akan meningkat sehingga secara otomatis dapat mendong kinerja holding BUMN Perkebunan lebih positif.

Rencana IPO PTPN VII akan dilakukan minimum pada 2015 mendatang. Dia yakin rencana penjualan saham perusahaan pelat merah itu akan terkabul.

Dahlan bahkan optimistis rencana IPO tersebut dapat disetujui oleh DPR. Alasannya, demi kemajuan perusahaan-perusahaan BUMN agar menjadi perusahaan yang dapat bersaing dan menguntungkan pemerintah.

"Saya optimis IPO tahun depan kalau memang diurus, yang paling siap itu PTPN VII. Lalu PTPN V juga siap, tapi terserah karena nanti saya sudah tidak menjadi menteri lagi. Enggak jadi IPO juga tidak apa-apa," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper