Per Oktober 2014, OJK Regional 5 Terima 82 Pengaduan

Bisnis.com, BANDA ACEH--Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 5 Sumatra hingga Oktober 2014 mendapatkan total 82 pengaduan dari masyarakat. Adapun, pengaduan sektor perbankan masih mendominasi.

Kepala OJK Regional 5 Sumatra Achmad Fauzi memaparkan dari total pengaduan, sebanyak 55 pengaduan berasal dari nasabah perbankan. Sebanyak 30 pengaduan sudah diselesaikan, sementara 25 pengaduan lainnya saat ini tengah ditangani oleh bank yang bersangkutan.

"Sebagian besar melaporkan masalah pembekuan rekening. Sisanya adalah masalah agunan yang belum dikembalikan, padahal kredit sudah lunas, dan masalah lainnya. Selain itu, pengaduan IKNB [Industri Keuangan Non Bank] ada 27, dan sudah kami teruskan ke pusat," kata Achmad dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2014).

Lebih lanjut Achmad memaparkan, pengaduan IKNB didominasi oleh masalah pencairan klaim yang tidak sesuai. Oleh karena itu, dia menilai fungsi literasi dan edukasi lembaga serta produk jasa keuangan masih harus terus ditingkatkan.

Hingga Oktober 2014 ppula, OJK Regional 5 secara intensif melakukan sosialisasi perlindungan konsumen dan fungsi OJK di tiga kabupaten, yakni Asahan, Serdang Bedagai, dan Gunung Sitoli.

"Dari ketiga kabupaten tersebut partisipannya mencapai 187 orang, terdiri dari pemda dan masyarakat. Selain itu kami juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi di beberapa universitas yakni Universitas Negeri Medan, Universitas Nomensen dan IAIN, dan kepada pedagang kaki lima," pungkas Achmad.

Berdasarkan catatan pengaduan ke Financial Customer Care (FCC) OJK, pengaduan dari Sumut mencapai 166. Selain itu, pertanyaan yang masuk sebanyak 403. Adapun, pengaduan terbanyak terkait asuransi sebanyak 13. Sementara itu, pengaduan lainnya meliputi tabungan, dugaan investasi ilegal, dan penawaran produk perbankan melalui SMS.

Secara nasional, FCC OJK per 24 Oktober 2014 telah menerima total 1.867 pengaduan, 2.655 pemberian informasi dan 13.994 pertanyaan.