Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Panin Tbk optimistis mampu meraih laba sebesar Rp2 triliun pada akhir tahun ini, berkaca pada perolehan laba di kuartal III/2014 yang mencapai Rp1,8 triliun.
"Proyeksi laba [Bank Panin] sekitar Rp2 triliun, Insya Allah," kata Wakil Presiden Direktur Bank Panin Roosniati Salihin dalam pesan singkat kepada Bisnis.
Perolehan laba tersebut dipandang mampu tercapai mengingat pertumbuhan laba yang kinclong pada kuartal III/2014.
Dari laporan keuangan perseroan pada kuartal III/2014, laba emiten berkode saham PNBN ini tercatat tumbuh 29,03% dari Rp1,45 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Roosniati menjelaskan pertumbuhan perolehan laba tersebut didukung peningkatan pendapatan bunga dan fee based income perseroan.
Laporan keuangan PNBN mencatatkan pendapatan bunga perseroan naik 20,11% dari Rp7,9 triliun pada kuartal III/2013 menjadi Rp9,5 triliun di periode yang sama tahun ini.
Kenaikan tersebut, ditopang peningkatan penyaluran kredit yang tercatat tumbuh tipis sebesar 6,31% dari Rp102,6 triliun pada September 2013 menjadi Rp109,1 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Sementara pendapatan operasional selain bunga PNBN tercatat naik 31,05% menjadi Rp1,5 triliun pada September 2014 dari Rp1,1 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Namun, pertumbuhan kredit juga nampaknya diikuti dengan peningkatan rasio kredit bermasalah.
Pada September 2014, non performing loan (NPL) gross PNBN tercatat naik 59 basis poin (bps) dari 1,43% menjadi 2,02%.
Kenaikan juga terpantau dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan loan to deposit ratio (LDR) yang naik masing-masing 220 bps dan 75 bps.
Hingga kuartal III/2014, BOPO dan LDR PNBN tercatat sebesar 80,43% dan 90,50%.
Sebelumnya, Corporate Secretary Panin Bank Jasman Ginting mengatakan Bank Panin memfokuskan penyaluran pinjaman ke sektor ritel.
Menurutnya, sebanyak lebih dari 60% total pinjaman disalurkan ke sektor ritel dalam bentuk kredit konsumen dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sementara sisanya, kredit PNBN disalurkan ke sektor korporasi dan lembaga pembiayaan.
Adapun bank yang 46,04% sahamnya dikuasai PT Panin Financial Tbk ini juga mencatatkan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5,44% dari Rp114,3 triliun pada September 2013 menjadi Rp120,6 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Perolehan ini tercatat jauh lebih lambat dibanding pertumbuhan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 13,35% dari Rp107,4 triliun pada semester I/2013 menjadi Rp121,8 triliun di periode yang sama tahun ini.