Bisnis.com, JAKARTA—PT Astra Aviva Life (Astra Life), perusahaan asuransi jiwa joint venture yang baru mulai beroperasi pada November 2014 ini menargetkan mampu menempati posisi lima besar selama 10 tahun ke depan.
Philip Willcock, Presiden Direktur Astra Life menyatakan, penetrasi yang masih sangat rendah dan populasi yang begitu besar, menjadi peluanng yang fantastik bagi Astra Life. Tak hanya itu, dia mengamini, dengan menyasar seluruh perusahaan grup Astra saja, pihaknya bisa dengan mudah melawan pesaing di bidang asuransi jiwa lainnya.
Sebagai gambaran, saham Astra Life dimiliki oleh PT Astra Indternational Tbk. dan Aviva International Holding Limited dengan porsi sama besar, yakni 50%. “Penandatanganan joint venture dilakukan sejak Januari lalu, sedangkan izin dari regulator keluar pada Agustus,” ujarnya saat peluncuran Astra Life, Kamis (27/11/2014).
PT Astra International Tbk. sendiri merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang memiliki bisnis di berbagai sektor, seperti kendaraan bermotor, alat berat, finansial, perkebunan, dan banyak lagi. Kondisi tersebut dianggap sebagai captive yang menarik bagi bisnis Astra Life.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=348&h=261)
